Gelar Budaya di Karaton Glagahwangi Dhimak di
Demak
Menguri-uri Budaya Kesultanan Demak Bintoro
Pagelaran Budaya Kesultanan Demak yang diadakan DYMM
Sultan Suryo Alam Raja Demak berjalan dengan meriah dan sukses. Rabu-Jumat, 5-7
Juni 2013 di Karaton Gelagahwangi Dhimak Jl Pangeran Demak 100 Demak Jawa
Tengah. Berikut ini laporan posmo.
Gelar Budaya ke-4 tahun 2013 ini dimulai Rabu malam
Kamis, (5/6) dengan acara pemberian gelar dari Ratu Syarifa Malaysia kepada
DYMM Sultan Suryo Alam dan pemberian cinderamata blangkon dan pin dari DYMM
Sultan Suryo Alam kepada juru kunci Keraton Ario Penangsang Cepu.
Kemudian dilanjutkan dengan pemberian gelar kekerabatan
warga dalem. Pemberian gelar ini diikuti abdi dalem dari berbagai daerah Jawa.
Di antara gelar kekerabatan yang diberikan adalah gelar Ki Ageng, Mas Ngabehi,
Mas Lurah, Raden Ngabehi, Mas Bekel, Mas Tumenggung, Mas Ayu, Ngabehi, Raden
Tumenggung, Kanjeng Tumenggung, dan Kanjeng Raden Tumenggung.
“Ada gelar kekerabatan yang diberikan kepada warga
baru dengan gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) adalah Nur Firdaus Ginting
Suka, Mukayani, Gus Man, Eko Wahyudi, dan Sadin Subekti. Mereka telah kami pertimbangkan
kelayakannya dan berhak mendapat gelar tersebut. Karena tidak semua orang bisa
mendapatkan gelar ini,” ujar KRT Puji Purwito Humas Karaton Glagahwangi Dhimak
Demak, Jawa Tengah.
Usai mengadakan gelar kekerabatan dilanjutkan dengan
acara peringatan Isra’ Mikraj Nabi Muhammad SAW dan haul Syekh Subakir.
Peringatan ini bukan dalam bentuk ceramah sebagaimana pengajian akbar pada
umumnya, melainkan dalam bentuk pagelaran wayang. Yaitu ustadnya menyampaikan
dengan menggunakan media wayang kulit.
Keesokan harinya pada Kamis malam Jumat, (6/6)
diadakan gelar kerabat yang diberikan kepada Sultan Nusantara, tokoh nasional
seperti Sutiyoso, mantan Gubernur DKI Jaya dan Datuk dari Malaysia, raja Roma
Italia serta undangan luar negeri lain dari Singapura, Filipina, dan Thailand.
Adapun pemberi gelar kepada mereka adalah Sultan Suryo Alam raja Demak dan
Prabu Jauhari Notobroto Raja Nusantara dari Malaysia. Disaksikan Raja Kurabsi
kerajaan Karo.
“Pemberian gelar kekerabatan pada tokoh nasional
Indonesia dan datuk dari Malaysia, Filipina, Singapura dalam upaya menguri-uri
budaya Kesultanan Demak Bintoro dan mengumpulkan balung yang berserakan kembali
menjadi satu,” ujar DYMM Sultan Suryo Alam raja Demak.
Suasana pemberian gelar kekerabatan tahun ini
berlangsung sangat meriah dan berjalan dengan lancar. Semua yang mendapat gelar
kekerabatan dan undangan yang hadir merasakan kepuasan. Karena mendapat
dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun aparat keamanan.
Pusaka Majapahit
Setelah pemberian gelar budaya berakhir dilanjutkan
dengan pepasrahan pusaka Majapahit oleh Ketua Lembaga Adat Majapahit Pangeran
Agus dari Mojokerto. Suasana kemudian berubah menjadi khusuk. Karena seluruh
undangan yang hadir memperhatikan acara prosesi pepasrahan pusaka yang cukup
keramat itu.
Prosesi penyerahan pusaka sebagai pertanda berakhirnya
acara pemberian kekerabatan. Kemudian dilanjutkan dengan acara jamuan makan.
Khas Kesultanan Demak di lokasi masjid yang sedang dibangun. Tampak persatuan
dan kesatuan di antara para undangan yang merupakan masih dalam satu saudara
berasal dari Kesultanan Demak Bintoro.
Usai jamuan makan undangan dihibur dengan Pagelaran
Wayang Kulit dengan lakon Gatot Koco Jadi Ratu. HUSNU MUFID