Senin, 11 Desember 2017
Sunan Drajad dan Danau Brumbung
Kisah Sunan Drajat Islamkan Warga Dusun Brumbung Lamongan
Bersihkan Air Sendang dan Hilangkan Pageblug
Sunan Drajad dalam mengislamkan masyarakat bukan hanya menggunakan media kesenian. Tapi juga menggunakan air sendang Brumbung yang awalnya kotor jadi bersih.. Bagaimanakah kisahnya ?. Berikut ini.
Sunan Drajad merupakan sosok wali yang bertempat tinggal di atas bukut Drajad. Berbagai kegiatan keagamaan dilakukan di bukit tersebut. Cukup banyak masyarakat Lamongan yang datang untuk berkonsultasi tentang agama dan kehidupan.
Suatu hari Sunan Drajad turun dari bukit untuk melihat kondisi masyarakat dari dekat. mengingat waktu itu kerajaan Majapahit lagi mengalami perpecahan dan perang saudara. Sehingga rakyatnya tidak diurusi. Diantara banyak dusun di zaman kerajaan Majapahit, maka Sunan Drajad mendatangi Dusun Brumbung. Karena sedang dilanda bencana alam.
Dimana wabah penyakit menular melanda seluruh kawasan desa. Penyakit itu menyebar dengan cepat. Sehingga banyak masyarakat yang jatuh sakit dan tidak lama kemudian meninggal dunia. Istilah ini sering disebut sebagai, esuk lara sore mati (pagi sakit, sore meninggal dunia).
Kemudian Sunan Drajat melakukan penelitian terhadao dusun tersebut. dari hasil penelitian itu kemudian disimpulkan, bahwa sumber air Sendang Brumbung yang selama ini digunakan untuk minum dan keperluan lainnya oleh warga masyarakat menjadi penyebab menyebarnya wabah penyakit.
Mengingat selama ini. Sendang Brumbung yang biasanya berair jernih, justru sangat keruh. Anehnya warha dusun tetap saja menggunakan air tersebut untuk keperluan sehari-hari. Tanpa memikirkan dampak kesehatan.
Kondisi air sendang yang keruh merupakan pilihan satu satunya sebagai sumber kebutuhan sehari-hari masyarakat. Misalnya minum, mandi, mencuci, dan sebagainya. warga Dusun Brumbung saat itu memang tidak ada pilihan lain. Air yang ada hanya di sendang tersebut. Meskipun keruh tetap dipakai.
Melihat warga Dusun Brumbung hanya memiliki satu pilihan dalam menggunakan air, maka Sunan Drajat mendekati Sendang Brumbung. Lantas ber jalan ketempat lain untuk menancapkan tongkatnya.
Kemudian di tanah tersebut menyemburlah air tawar yang berlimpah. Padahal tanah di situ bercampur dengan bebatuan. warga dusun kemudian banyak yang datang untuk melihat secara langsung.
"memang karomah Sunan Drajad membuat sumur cukup dengan tongkat bisa keluar air jernih. Mungkin sudah ahlinya dalam menemukan mata air di daerah yang tandus dan berbatu," ungkap Juru Kunci Makam Sunan Drajat, Yahya ditemui di kompleks Makam Sunan Drajat, Paciran, Lamongan, Jawa Timur.
Sunan Drajat menganjurkan agar masyarakat sementara memakai air tawar yang dibuatkan itu guna memenuhi kehidupan sehari-hari. Mengenai Sendang Brumbung jangan dulu digunakan.
Tapi meminta kepada warga agar membersihkan Sendang Brumbung secara bersama-sama. Pembersihan pun dilakukan bersama sama dengan cara menguras dan mengambil kotoran yang berada di bawah air sendang.
Rupanya warga tidak berhasil membersihkan Sendang Brumbung. Karena ternyata air sendang justru tetap saja airnya berwarna coklat. Apalagi hujan terus mengguyur dengan derasnya tiap malam.
Sunan Drajat menduga bahwa kotornya Sendang Brumbung. Karena banyak masyarakat yang belum memeluk Islam. Masih banyak yang menyembah agama kerajaan Majapahit dan menyembah pohon besar serta batu besar.
Air Jernih Kembali
Akhirnya Sunan menyampaikan pesan, jika warda dusun Brumbung ingin sendangnya kembali airnya jernih dan bisa digunakan untuk keperluan lainnya, maka harus memeluk agama Islam. Karena nanti Allah SWT akan membantu.
Saat itu pula seluruh warga Dusun Brumbung bersedia masuk Islam asalkan benar-benar air sendang kembali dapat digunakan dan wabah penyakit pageblug hilang dari dusunnya.
Tidak lama kemudian Sunan Drajad mengambil kedua bokor yang dimiliki. Bokor tersebut digunakannya untuk membersihkan sendang. Maka seketika lenyaplah segala kotoran yang membuat sendang keruh. Sendang Brumbung menjadi jernih kembali.
Atas peristiwa tersebut akhirnya banyak masyarakat Brumbung yang semula memeluk agama leluhur mulai beralih dan menjadi pemeluk agama Islam. Setelah air sendang bersih dan airnya jernih, maka Sunan Drajat menyembuhkan satu-persatu masyarakat yang tadinya terkena wabah penyakit dengan menggunakan air sendang. HUSNU MUFID
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat