Kisah Sunan Dalem Mengungsi di Gumeno Gresik
Ciptakan Kuliner Tradisional Kolak Ayam
Sunan Dalem
merupakan penerus Kedaton Giri ke 2
setelah ayahnya meninggalkannya. Kemudian
tinggal di Desa Gumeno selama beberapa
minggu akibat aka penyerangan
dari kerajaan Majapahit yang berpusat di Kediri. Ia meninggalkan kuliner
Kolak Ayam. Berikut ini kisahnya.
Sunan Dalem
merupakan putra Sunan Giri yang tertua. Ia menjadi penguasa di Kedaton Giri Gresik menggantikan
ayahnya.
Suatu hari ada
tentara kerajaan Majapahit yang berpusat
di Kediri dibawah pimpinan Patih Udara
dan Prabu Girindawardhana melakukan penyerangan ke Giri Kedaton setelah
menaklukkan kerajaan Majapahit dibawah
pimpinan Prabu Brawijaya V. Saat terjadi
penyerangan itu, Sunan Dalem mengungsi
ke Desa Gumeno Gresik. Setelah tinggal
beberapa minggu mengalami sakit. mengalami sakit yang cukup parah. Kemudian
berikhtiar mencari obat untuk
kesembuhannya.
"Namun
proses pencarian obat untuk sang sunan
memakan waktu berhari-hari yang diistilahkan dengan kholaqul ayyam. Kata
ini lambat laun mengalami proses morfologi dalam pengucapannya sehingga
terdengar kata kolak ayam seperti istilah sekarang ini,"ungkap Nuruddin
sejarawan Gresik.
Setelah menerima
petunjuk dari Allah menemukan ramuan
obat (jamu) yang kini dinamakan sanggring itu.
Konon kata
sanggring berasal dari suku kata sang yang berarti raja dan gering
berarti sakit. Sanggring berarti raja yang sakit.
Kesembuhannya
menjadikan aktivitasnya semakin kuat. Kemudian memerintahkan masyarakat untuk
membangun sebuah kolam untuk wudhu
disamping masjid yang telah dibangun.
Penduduk desa
pun membangun kolam bertepatan dengan
bulan suci Ramadhan. Untuk makan
berbukanya Sunan Dalem memerintahkan
para penduduk yang bekerja secara gotong-royong
memakan nasi (ketan) dengan lauk kolak ayam. Namun Ia khawatir
kalau-kalau kolak ayamnya tidak mencukupi untuk jumlah penduduk desa sebanyak
itu, akhirnya memerintahkan agar daging
ayamnya disuwir-suwir (disobek memanjang dengan tangan. Perintah itupun
dilaksanakan dengan kepatuhan yang
tinggi. Mengingat yang memerintahkan adalah seorang putra Sunan Giri atau Raden Paku. .
Setelah perang berakhir, maka Sunan Dalem
meninggalkan Gumeno menuju Giri Kedaton
sebagai tempat tinggalnya. Hingga akhir hayatnya tinggal di Bukit
Kedaton Kebomas Gresik. Ia wafat
pada tahun 1545 Masehi dan pusaranya berada di sebelah barat makam Sunan Giri
yaitu di Bukit Giri. .
Sementara
rakyat Gumeno Gresik, untuk mengenang
pengobatan unik ala Sunan Dalem itu, maka setiap malam 23 Bulan Ramadhan warga
Desa Gumeno secara turun-temurun.
Yang Memasak
Pria
Acara mengenang
Sunan Dalem digelar dekat kolam
berwudhu. Semua bahan sanggring berkualitas bagus, diolah dalam wajan (wadah)
berukuran besar. Dan uniknya lagi, yang memasak itu para pria. Setelah
dibersihkan, ratusan ekor ayam jago tadi kemudian dimasak hingga dagingnya
lunak. Tulang, kepala, ceker dan jerohan dipisahkan, dagingnya
disuwir-suwir.Kuah bumbu sanggring berasal dari campuran bawang daun, gula
merah, santan kelapa, jinten hitam dan air. Rasanya manis gurih dengan bau khas
bawang daun.Proses pengolahannya sudah dilakukan 1 atau 2 hari menjelang
sanggringan.
Bahkan jadi
kuliner unik yang dijadikan menu (takjil) berbuka puasa bersama
bagi jama'ah Masjid Jamik Gumeno, warga desa atau masyarakat umum yang ingin
melihat langsung prosesi acara itu. Acara itu merupakan tradisi tahunan yang
mengundang perhatian masyarakat luas bahkan khabarnya terdengar hingga ke
mancanegara HUSNU MUFID
Kini sanggring
atau Kolak Ayam merupakan kuliner tradisional.
Ada yang
menamakan sanggring saja atau kolak ayam saja atau gabungan keduanya yakni
sanggring kolak ayam. Sanggring begitu melegenda di kalangan masyarakat Gresik
khususnya warga Desa Gumeno -- Manyar, pasalnya kuliner ini sudah ada sejak 5
abad yang lalu.