Rabu, 31 Oktober 2012
PENGHANCURAN SITUS ISLAM Perluasan Masjid Nabawi Tak harus Runtuhkan Bangunan Sejarah
Rencana penghancuran tiga masjid tertua dalam sejarah Islam, yang berada di sebelah barat tembok masjid Nabawi, yaitu masjid yang didedikasikan untuk Abu Bakar and Umar, dan Masjid Ghamama, yang merupakan masjid yang pertama kali digunakan untuk sholat hari Raya mendapat tantangan keras dari kelompok penjaga sejarah peradaban Islam.
Dr Irfan al-Alawi dari Islamic Heritage Research Foundation sangat menyesalkan rencana tersebut jika harus menghancurkan tiga peninggalan penting tersebut tanpa upaya penjagaan.
“Tidak ada yang meragukan masjid Madinah perlu perluasan, tetapi apa yang dilakukan pihak otoritas Saudi sungguh mengkhawatirkan,” katanya, seperti dikutip the Independent.
Pemerintah Saudi telah mengumumkan tidak berencana untuk mengabadikan atau memelihara masjid tersebut yang telah ada sejak abad ke tujuh Masehi yang dilindungi dan dirawat oleh kekaisaran Ottonom. Tidak juga ada penggalian dari komisi arkeologi sebelum rencana penghancuran tersebut, sesuatu yang menjadi perhatian penting diantara para akademisi
“Terdapat banyak cara melakukan perluasan tanpa merusak peninggalan bersejarah Islam. Mereka tampaknya menginginkan menghancurkan itu semuanya,” kata Alawi yang telah menghabiskan waktu lebih dari 10 tahun menyoroti penghancuran situs-situs Islam era awal.
Dengan semakin murahnya perjalanan udara dan tumbuhnya populasi kelas menengah di negara-negara Muslim yang sekarang sedang berkembang. Mekkah dan Madinah sedang berjuang untuk bisa melayani 12 juta perziarah yang datang setiap tahunnya. Jumlah tersebut diperkirakan akan tumbuh mencapai 17 juta pada tahun 2025.
Kerajaan Saudi merasa hanya mereka sendiri yang memiliki otoritas atas apa yang terjadi pada peninggalan awal sejarah Islam. Meskipun mereka telah mengeluarkan milyaran dolar untuk memperluas Mekkah dan Madinah, tetapi dua kota suci ini juga memberi keuntungan pada negara yang sangat tergantung pada hasil minyak bumi ini.
Baik Kedutaan Saudi di London atau Kementerian Luar Negeri Saudi merespon permintaan komentar ketika The Independent mengontak mereka. Pemerintah sebelumnya menyatakan ekspansi perlu dilakukan di dua kota suci ini. Terdapat tuntutan untuk membangun hotel budged untuk perziarah miskin karena mereka selama ini ditempatkan beberapa mil dari pusat kota.
Sebuah pamflet yang dipublikasikan pada tahun 2007 oleh kementerian Hubungan Keislaman dan didukung oleh Grand Mufti Saudi Arabia, Abdulaziz al Sheikh, meminta kubah nabi diruntuhkan dan makam Nabi Muhammad, Abu Bakar dan Umar diratakan dengan tanah. Sheikh Ibn al-Uthaymeen, satu dari ulama Wahabi juga meminta hal yang sama. husnu Mufid
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat