Kisah Sunan Kalijaga Jadi Wali dan
Ajarannya
Nasehat
Sunan Bonang di Pinggir Sungai Luluhkan Keyakinannya
Kempat,
umat islam harus mlakuho topo lelono njajah deso milang kori. Berjalanlah
bertapa lelana dalam bentuk bermujahadah, susah payah dalam perjalanan ruhani,
spiritual (suluk), riyadlah atau perjalanan fi sabilillah. Dengan melakukan
perjalanan ini, maka akan menemukan hal-hal yang terbaik bagi diri sendiri
maupun umat Islam di akhir zaman.
Kelima, ojo nganti/ngasi bali yen durung bali patang sasi. Artinya jangan pulang sebelum kembali 4 bulan/masa. Karena masa 4 bulan itu merupakan masa pencarian menuju kemuliaan. Sehingga nantinya terbentuk sebagai manusia sejati. Karena perjalanan memerlukan waktu yang cukup lama dan tidak bias dilakukan secara singkat.
Keenam, golek wisik songko sang Allah. Artinya mencari petunjuk, ilham, hidayah dan kepahaman ruhani dari Dzat yang Maha Esa. Dengan mencari petunjuk, maka nantinya akan menemukan jalan yang benar menuju jalan yang benar. Karena kebenaran itu didapatkan dari mencari wisik. HUSNU MUFID
Kelima, ojo nganti/ngasi bali yen durung bali patang sasi. Artinya jangan pulang sebelum kembali 4 bulan/masa. Karena masa 4 bulan itu merupakan masa pencarian menuju kemuliaan. Sehingga nantinya terbentuk sebagai manusia sejati. Karena perjalanan memerlukan waktu yang cukup lama dan tidak bias dilakukan secara singkat.
Keenam, golek wisik songko sang Allah. Artinya mencari petunjuk, ilham, hidayah dan kepahaman ruhani dari Dzat yang Maha Esa. Dengan mencari petunjuk, maka nantinya akan menemukan jalan yang benar menuju jalan yang benar. Karena kebenaran itu didapatkan dari mencari wisik. HUSNU MUFID
Sunan Kalijogo
atau Raden Joko Sahid lahir tahun 1450M. Memiliki nama lain seperti Lokajaya, Syekh
Malaya, Pangeran Tuban dan Raden
Abdurrahman. Berdasarkan satu versi masyarakat Cirebon, nama Kalijaga berasal
dari Desa Kalijaga di Cirebon.
Ayahnya bernama Arya Wilatikta, keturunan dari Arya Ronggolawe. Merupakan bupati kerajaan
Majapahit yang beragama Islam. Karena itu sudah memeluk Islam sejak sebelum lahirnya Raden
Joko Sahid.
Sejarawan Belanda Van Den Berg
menyatakan bahwa Sunan Kalijaga adalah keturunan Arab yang silsilahnya Nabi
Muhammad. Sedangkan Babad Tuban menyatakan bahwa Aria Teja alias 'Abdul Rahman
berhasil mengislamkan Adipati Tuban, Aria Dikara, dan mengawini putrinya.
Dari perkawinan ini ia memiliki putra
bernama Aria Wilatikta. Sementara catatan Tome Pires, penguasa Tuban pada tahun
1500 M adalah cucu dari peguasa Islam pertama di Tuban. Sunan Kalijaga atau
Raden Mas Said adalah putra Aria Wilatikta.
Sejarawan lain seperti De Graaf
membenarkan bahwa Aria Teja I ('Abdul Rahman) memiliki silsilah dengan Ibnu
Abas, paman Muhammad. Sunan Kalijaga mempunyai tiga anak salah satunya adalah
Umar Said atau Sunan Muria.
Semasa muda Raden Joko Sahid memiliki
kepedulian terhadap rakyat miskin. Karena kondisi waktu itu kerajaan Majapahit
mengalami perang saudara. Sehingga ekonomi rakyat mengalami kemerosotan.
Apalagi kerajaan meminta pajak kepada rakyat. Khususnya petani.
Raden Joko Sahid muda tidak setuju pada segala
kebijakan kerajaan Majapahit yang mengenakan pajak kepada para petani. Kemudian
lumbung padi kadipaten dicuri dan dibagi-
kepada rakyat Tuban yang miskin.
Tindakan itu diketahui ayahnya dan
mengusirnya dari istana kadipaten seraya mengatakan bahwa ia baru boleh pulang
jika sudah mampu menggetarkan seisi Tuban dengan bacaan ayat-ayat suci Al
Qur’an. Diluar istana Kadipaten Raden Joko Said mengambi lumbung pada milik orang kaya yang tidak mau
sedekah dengan penampilan menggunakan topeng sebagai penyamaran agar tidak
diketahui ayahnya.Padi yang diambil itu dibagikan kepada rakyat miskin. Hingga
akhirnya ia diberi gelar rakyat dengan nama ‘Lokajaya’ artinya kurang lebih
‘Perampok Budiman’.
Nama Lokajaya itu kemudian didengar Sunan Bonang. Pada suatu saat Joko Said bertemu dengan putra Sunan Ampel disebuah hutan kolang kaling. Namnya Syekh Maulana Makhdum. Dari pertemuan ini menyadarkan Raden Joko Sahid untuk tidak melakukan pembagian kekayaan pada rakyat miskin dari hasil jarahan benda berharga dari orang kaya. Tanpa minta ijin.
Nama Lokajaya itu kemudian didengar Sunan Bonang. Pada suatu saat Joko Said bertemu dengan putra Sunan Ampel disebuah hutan kolang kaling. Namnya Syekh Maulana Makhdum. Dari pertemuan ini menyadarkan Raden Joko Sahid untuk tidak melakukan pembagian kekayaan pada rakyat miskin dari hasil jarahan benda berharga dari orang kaya. Tanpa minta ijin.
Raden Joko Sahid akhirnya menjadi murid
Sunan Bonang yang paling setia.
Untuk dapat lulus dari ujian dan
benar-benar tobat, maka Sunan Bonang menyuruh untuk bertapa dipinggir sungai
guna melakukan zikir terus menerus sebelum dirinya dating kembali. Perintah itu
dipatuhi oleh Raden Joko Sahid hingga akhirnya Sunan Bonang datang kembali
menemui. Darisinilah mendapat gelar dengan nama Sunan Kalijogo.
Kemudian dalam perjlanan hidupnya Raden Joko Sahid menjadi seorang yang terkenal dalam mengajarkan ajaran Islam ditengah-tengah rakyat Tuban. Darisinilah ia dapat diterima kembali oleh ayahnya memasuki kadipetan Tuban. Selanjutnya menikah dengan Dewi Saroh binti Maulana Ishak dan mempunyai 3 putra: Raden Umar Said (Sunan Muria), Dewi Rakayu dan Dewi Sofiah. Maulana Ishak memiliki anak bernama Sunan Giri dan Dewi Saroh. Mereka adalah kakak beradik. Juga menikah dengan putri Sunan Gunung Jati.
Kemudian dalam perjlanan hidupnya Raden Joko Sahid menjadi seorang yang terkenal dalam mengajarkan ajaran Islam ditengah-tengah rakyat Tuban. Darisinilah ia dapat diterima kembali oleh ayahnya memasuki kadipetan Tuban. Selanjutnya menikah dengan Dewi Saroh binti Maulana Ishak dan mempunyai 3 putra: Raden Umar Said (Sunan Muria), Dewi Rakayu dan Dewi Sofiah. Maulana Ishak memiliki anak bernama Sunan Giri dan Dewi Saroh. Mereka adalah kakak beradik. Juga menikah dengan putri Sunan Gunung Jati.
Usia kehidupan Sunan Kalijaga mencapai
100 tahun lebih. Hidup di zaman masa akhir kekuasaan Majapahit (berakhir 1478),
Kesultanan Demak, Kesultanan Cirebon dan Banten, bahkan juga Kerjaan Pajang
yang lahir pada 1546 serta awal kehadiran Kerajaan Mataram dibawah pimpinan Panembahan
Senopati.
Ia ikut pula merancang pembangunan Masjid
Agung Demak Cirebon dan Masjid Agung Demak. Tiang "tatal" (pecahan
kayu) yang merupakan salah satu dari tiang utama masjid adalah kreasi Sunan
Kalijaga. Juha menanam pohon beringin didepan kerajaan Mataram.
Semasa hidupnya selalu melakukan
perjalanan dakwah diberbagai daerah Jawa mulai dari Tuban, Cirebon, Demak,
Kartasura. Perjalanan dan peristirahatan
terakhirnya di Kadilangu Demak. Hungga kini makamnya banyak dikunjungi
umat Islam dari berbagai daerah Indonesia.
Ajarannya
Hidup manusia ini sebenarnya tidaklah terlalu lama jika dirasakan. Ibaratnya manusia hanya mampir minum. Begitupula dengan atangnya kiamat cepat atau lama akan datang juga. Hal ini ditandai oleh tiga hal yaitu pertama, Yen pasar ilang kumandange. Artinya jika pasar sudah mulai hening. Tidak terdengar suara apapun sebagai mana layaknya orang saling tawar menawar barang dagangannya.
Kedua,
yen kali wis ilang kedunge...Artinya, jika sungai sudah mulai dangkal
sehinga hilanglah kedungnya. Jika sumber air sudah mulai kering. Maksudnya jika
para alim ulama sumber ilmu sudah mulai wafat satu persatu, tanda ilmu mulai
dicabut dari muka bumi. Sehingga orang tak berilmu menjadi pemimpin agama dan
dimintai fatwa. Maka ini alamat bahwa dunia mau diQiamatkan Allah SWT. Ulama
ditamsilkan seperti air yang menghidupkan hati hati manusia yang gelap tanpa
cahaya hidayah.
Ketiga, yen wong wadon wis ilang wirange. Artinya jika wanita sudah tidak punya rasa malu. Mereka mengumbar aurot dan sudah tidak kenal malu lagi.berpakaian minim dengan menonjolkan bentuk tubuhnya ditengah-tengah masyarakat. Sehingga banyak laki-laki yang tertarik dan ingin menggauli secara bebas dan wanitanya bersedia digauli.
Ketiga, yen wong wadon wis ilang wirange. Artinya jika wanita sudah tidak punya rasa malu. Mereka mengumbar aurot dan sudah tidak kenal malu lagi.berpakaian minim dengan menonjolkan bentuk tubuhnya ditengah-tengah masyarakat. Sehingga banyak laki-laki yang tertarik dan ingin menggauli secara bebas dan wanitanya bersedia digauli.
Sunan
Kalijogo seorang Wali Songo yang
cukup terkenal dikalangan masyarakat Jawa Tengah. Karena kemampuannya
memasukkan ajaran Islam ke dalam tradisi masyarakat kerajaan Majapahit. Berikut
kini kisah hidupnya.
Kempat,
umat islam harus mlakuho topo lelono njajah deso milang kori. Berjalanlah
bertapa lelana dalam bentuk bermujahadah, susah payah dalam perjalanan ruhani,
spiritual (suluk), riyadlah atau perjalanan fi sabilillah. Dengan melakukan
perjalanan ini, maka akan menemukan hal-hal yang terbaik bagi diri sendiri
maupun umat Islam di akhir zaman.
Kelima, ojo nganti/ngasi bali yen durung bali patang sasi. Artinya jangan pulang sebelum kembali 4 bulan/masa. Karena masa 4 bulan itu merupakan masa pencarian menuju kemuliaan. Sehingga nantinya terbentuk sebagai manusia sejati. Karena perjalanan memerlukan waktu yang cukup lama dan tidak bias dilakukan secara singkat.
Keenam, golek wisik songko sang Allah. Artinya mencari petunjuk, ilham, hidayah dan kepahaman ruhani dari Dzat yang Maha Esa. Dengan mencari petunjuk, maka nantinya akan menemukan jalan yang benar menuju jalan yang benar. Karena kebenaran itu didapatkan dari mencari wisik. HUSNU MUFID
Kelima, ojo nganti/ngasi bali yen durung bali patang sasi. Artinya jangan pulang sebelum kembali 4 bulan/masa. Karena masa 4 bulan itu merupakan masa pencarian menuju kemuliaan. Sehingga nantinya terbentuk sebagai manusia sejati. Karena perjalanan memerlukan waktu yang cukup lama dan tidak bias dilakukan secara singkat.
Keenam, golek wisik songko sang Allah. Artinya mencari petunjuk, ilham, hidayah dan kepahaman ruhani dari Dzat yang Maha Esa. Dengan mencari petunjuk, maka nantinya akan menemukan jalan yang benar menuju jalan yang benar. Karena kebenaran itu didapatkan dari mencari wisik. HUSNU MUFID
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat