Bersyukur Kuota Haji Kembali Normal
Sejak 2012 Indonesia mengalami pembatasan kuota jamaah haji sebanyak 20 persen.
Sehingga menjadikan semakin banyaknya
antrian yang cukup panjang mencapai 22
tahun di Surabaya. Bahkan juga timbul
banyaknya permasalahan.
Namun kini setelah di Timur Tengah banyak peperangan dan perbaikan Masjidil
haram selesai kuota jamaah haji kembali normal. Indonesia setelah pemerintah
Arab Saudi mengabulkan usulan kuota sesuai dengan data jumlah penduduk
berdasarkan sensus. Tambahan kuota haji tersebut akan dialokasikan kepada
jamaah haji reguler.
Terkait dengan permasalahan jatah kuota calon haji yang
sekarang ini ditambah hendaknya disyukuri oleh calon jamaah haji. Karena jumlah kuota tersebut memang sudah sesuai
aturan. Pemerintah pun, telah berupaya
untuk mendapatkan tambahan kuota.
Pemberian jatah kuota haji, dilakukan lantaran Masjidil haram telah
selesai pembangunannya. Pemberian kuota itu dilakukan pemerintah Arab Saudi
mengurangi antrean yang cukup panjang, memberikan kenyamanan bagi calon haji
serta memberikan rasa aman. Karena itu, calon jamaah haji yang telah mendaftar
beryukur kepada Allah.
Namun bagi yang belum mendaftarkan diri sebagai calon
jamaah haji hendaknya tak memaksakan diri menunaikan ibadah haji di tanah suci
jika belum mendapatkan kuota haji. Sebab berhaji itu kan beribadah, jangan
memaksakan diri.
Kewajiban berhaji itu adalah bagi yang mampu. Mampu itu
tidak hanya finansial, kesehatan, tapi juga kesempatan peluang. Kalau
peluangnya kesempatannya gak ada artinya orang itu tidak berkewajiban untuk
berhaji.
Dalam Islam, tidak diajarkan umatnya untuk memaksakan
diri dalam beribadah. Apalagi menggunakan cara-cara yang ilegal dan tak sesuai
ajaran. Yaitu dengan cara menyerobot milik sesama jamah haji lainnya.
Lakukanlah sesuai dengan ajaran Islam. Sehingga mendapat haji mabrur nantinya.
Jika calon haji asal Indonesia yang menunaikan ibadah ke
tanah suci untuk berangkat dari tanah air agar tidak memaksakan diri berangkat
dari negara lain justru hanya akan menimbulkan masalah. Seperti tahun lalu yaitu
jamaah haji berangkat dari negara Filipina.
Bagi yang tahun
ini dapat berangkat hendaknya
bersiap-siap dengan menyiapkan diri.
Khususnya kesehatan. karena dalam beribadah haji sekarang ini dibutuhkan
kesehatan yang prima. Mengingat jumlah yang beribadah haji cukup banyak
jumlahnya dari penjuru dunia. Tidak heran kalau jumlah angka kematian tiap
tahun jumlahnya cukup banyak.
Hal tersebut tidak lain karena tidak mampu menahan emosi.
ingin lebih dulu dan mendahului jamaah lainnya. Akibatnya banyak kecelakaan dan
kematian yang terjadi. Diakui faktanya begitu. Mungkin karena mengikuti
keafdolan. Sehingga berani nekat melanggar aturan yang berlaku. Mengingat jam
ibadah itu bergiliran.
Semoga saja jamaah haji yang berasal dari Indonesia dalam
menjalankan ibadah haji tahun 2017 dengan selamat hingga pulang kerumahnya dan mendapat
predikat haji mabrur oleh Allah. Sebab
tidak semua jamaah haji mendepat predikat
seperti itu. Perilaku jamaah haji saat di makkah dan Madinah itulah sangat
menentukan untuk meraih predikan haji mabrur.
Oleh karena itu, bila nanti jamaah haji telah sampai di
Masjidil Haram dan Madinah hendaknya berprilaku santun. jangan mengikuti orang lain yang berprilaku kasar. Juga mengikuti aturan yang berlaku. Biasanay
kecelakaan itu karena tidak mengikuti jadwal yang berlaku.Tapi bagi jamaah haji
yang patuh dengan jadwal, maka kegiatan ibadahnya mengalami keselamatan.