Syekh Al-Hakim At-Tirmidzi
Pandangan Filosofinya Penuh Hikmahi
Pengaruh Al-Hakim At Tirmidzi dalam
dunia sufi cukup besar. Pemikiran-pemikirannya mempengaruhi sufi-sufi besar
seperti Imam Ghazali, Ibnu Qoyyim, Ibnu Farabi dan sebagainya. Berikut ini
kisahnya.
Syekh Al-Hakim At-Tirmizi ini adalah
salah seorang pemikir kreatif terkemuka
dalam Tasawuf Islam di zamannya. Nama lengkapnya Abu 'Abdullah Muhammad ibnu 'Ali ibnu
al-Husain al-Hakim at-Tirmidzi.
Beliau berguru pada ahli Tasawuf, Ahli
Fiqih dan Ahli Hadits, dan terhitung
jumlahnya sampai 170 an Ulama. Bahkan kata-katanya yang terkenal hingga kini,
"Siapa yang tidak punya guru, maka
gurunya adalah Syetan...".
Meskipun selama ini beliau bukan seorang
perawi hadits terkenal seperti
At-Tirmidzy yang selama ini popular di kalangan ahli hadits. Walau pun demikian,
sesungguhnya beliau juga banyak
meriwayatkan hadits. Oleh karena itu, ia
mendapatkan gelar Al-Hakim dari masyarakat.
Pandangannya sangat filosofis penuh
hikmah. Sehingga banyak umat Islam yang
menyukai. Setiap menggelar pengajian selalu ramai dihadiri masyarakat luas guna mendengarkan
kata-katanya yang filosofi dan berhikmah.
Ia pernah mengalami peristiwa yang cukup
menyedihkan. Yaitu diusir dari kota
asalnya oleh orang-orang yang tidak menyukai pandangan-pandanganya yang penuh
hikmah. Kemudian mengungsi ke Nisyabur
pada tahun 285 H/898 M. Tapi tetap
menyampaikan pandangan-pandangannya melalui berkhotbah di masjid. Tidak ada umat islam yang melarangnya. bahkan mendapat
sambutan yang cukup besar.
Kemudian pandangan-pandangan
filosofi yang penuh hikmah itu ditulis
dalam sebuah buku. Dimana buku tersebut tertang ilmu jiwa yang mempengaruhi
sufi besar Al-Ghazali, sementara teori
kesufiannya diadopsi dan dikembangkan oleh lbnu 'Arabi.
Ia adalah seorang penulis yang sangat
produktif. Antara lain, Khotamul Auliya'; Kitabul Auliya'; Al-Masailul Maknun;
Ghourul Umur; Riyadhatun Nafs; Ma'rifatul Asror,; dan sejumlah kitab lainnya yang sangat berpengaruh dalam sejarah
Tasawuf hingga dewasa ini, termasuk kumpulan
hadits Nabawi dalam judul "Al-Manhiyyat" juga kitab, "Nawadirul Ushul ilaa Ma'rifati
Akhbarir Rasul."
Banyak kitabnya, termasuk uraian singkat tentang riwayat hidupnya, lestari
hingga kini bahkan beberapa di antaranya telah
diterbitkan. Diantara buku
karyanya yang monumental adalah
"Khotamul Auliya" yang
berisi 155 pertanyaaan, yang menjadi standar bila seseorang menggapai tingkat kewalian
dan ma'rifatullah, akan mampu menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Ibnu Araby dalam Kitabnya Al-Futuhatul Makiyyah menjawabnya
dengan tuntas, menurut pandangan beliau. Selain Al-Ghazaly dan Ibnu Araby, Ibul
Qoyyim Al-Jauziyah sangat terpengaruh
pada pandangan Al-Hakim at-Tirmidzy terutama dalam Kitab Ar-Ruh-nya Ibnul
Qoyyim. Begitu juga karya monumental
An-Nifary, Al-Mukhathabat dan wal-Mawaqif, yang menjadi salah satu bacaan utama Syeikh Abul Hasan asy-Syadzily
selain Khotamul Auliya'.
Beliau memiliki murid-muridnya cukup terkenal dalam dunia
sufi diantaranya adalah Ahmad bin Muhammad bin Isa, Al-Hasan bin Ali al-Jauzajaany, Manshur bin
Abdullah bin Khalid al-Harawy, Abu Bakr
Muhammad bin Ja'far al-Haitsam, Abu Bakr Muhammad bin Umar al-Warraq
at-Tirmidzy al-Hakim, dan Abu Muhammad
Yahya bin Manshur al-Qadhy, dan lainnya yang tak tercatat.
Murid-muridnya mampu menyebarkan
pemikirannya ditengah-tengah masyarakat muslim yang mengalami kehausan ilmu
sufi. Saat itu ilmu tersebut telah
menjadi kebutuhan masyarakat. mengingat kerajaan lebih mementingkan kehidupan
yang mewah. Sehingga melupakan kehidupan akherat. HUSNU MUFID
Belum lagi pengaruh besarnya pada Ibnu
Athaillah as-Sakandaryy dan Ibrahim
ad-Dasuqy, dalam berbagai karyanya. Dan
terutama ketika menafsirkan ayat 35 surat
An-Nur, Mufassir besar al-Qurthuby dan asy-Syaukany, sangat terpengaruh oleh pandangan al-Hakim at-Tirmidzy.
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat