Gempa
Bumi Dalam Pandangan Iimuwan Muslim
Baru-baru ini Indonesia wilayah Jawa
Timur diguncang dengan gempa bumi.
Meskipun tidak ada korban jiwa dan kerusakan rumah yang cukup banyak.
Tapi hal itu merupakan pertanda
peringatan kepada kita sebagai umat manusia. Mungkin telah banyak dosa.
Beberapa sejarawan mengatakan, setelah
abad ke-10 dan ke-11 teori para
ilmuwan Muslim tentang
penyebab gempa lebih menekankan pada sisi religius. Mereka berpikir bahwa gempa
merupakan fenomena alam yang telah ditetapkan Tuhan. Namun, pendapat
lain mengemuka, para ilmuwan Muslim mengadopsi filsafat logika dan
fisik, untuk menjelaskan penyebab terjadinya gempa bumi sejak abad ke-10.
Salah satu ilmuwan dan seorang dokter
dari umat muslim yaitu Ibnu Sina, ia menyapaikan pemikirannya tentang gempa
bumi. Ia mengutip beberapa pemikiran tentang gempa bumi yang berasal dari para
ilmuwan Yunani, ia mengutip gempa bumi terjadi karena tekanan gas yang
tersimpan di dalam bumi berusaha keluar dari bumi.
Namun, ia tidak sepenuhnya sependapat
dengan pandangan para ilmuwan Yunani tersebut. Ia menentang dengan memberikan
penjelasan dengan teoriya sendiri dan mengembangkan teorinya sendiri. Ibnu Sina
mengungkapkan, gempa terkait dengan tekanan besar yang terperangkap dalam
rongga udara yang ada di dalam bumi. Tekanan ini, bisa datang dari air yang
masuk ke dalam rongga bumi dan menghacurkan sejumlah bagian bumi.
Dalam esainya, Ibnu Sina memberikan
sebuah pemikiran untuk mengurangi dampak gempak terjadinya gempa bumi dengan
membuat sumur agar tekanan gas di dalam tanah menurun. Sehingga getaran akibat
gempa bumi berkurang.
Kelima, dalam surat ke 17 ayat 58. Yang artinya : Tak ada
suatu negeripun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya
sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras.
Oleh karena itu, marilah kita tingkatkan
ketaqwaan kepada Allah dan jauhi
kemaksiyatan. Biar Allah menjauhkan dari gempa bumi. Karena gempa bumi itu
sebenarnya merupakan peringatan dari
Allah kepada umat manusia.
Sementara
dalam ayat Al – Quran tentang gempa telah dijelaskan oleh Allah SWT di dalam Al –
Quran. Pertama, Q.S. Al – An’aam (65) Yang artinya : Katakanlah: " Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab
kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu
dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada
sebahagian kamu keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami
mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka
memahami(nya)."
Kedua, dalam Q.S. Al – A’raaf (155). Yang artinya : Dan Musa memilih tujuh puluh orang
dari kaumnya untuk (memohonkan taubat kepada Kami) pada waktu yang telah Kami
tentukan. Maka ketika mereka digoncang gempa bumi, Musa berkata: "Ya
Tuhanku, kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku
sebelum ini. Apakah Engkau membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang
kurang akal di antara kami? Itu hanyalah cobaan dari Engkau, Engkau sesatkan
dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk kepada
siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah Yang memimpin kami, maka ampunilah kami
dan berilah kami rahmat dan Engkaulah Pemberi ampun yang sebaik-baiknya."
Ketiga, dalam Q.S Al 'Ankabuut (37). Yang artinya : Maka mereka mendustakan Syu'aib, lalu mereka
ditimpa gempa yang dahsyat, dan jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan
di tempat-tempat tinggal mereka.
Keempat,
dalam Q.S. Al – Israa’ (16). Yang artinya: Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami
perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati
Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah
sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami
hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.
Sejumlah ilmuwan lain dalam periode
klasik Islam yang menulis tentang gempa bumi, antara lain, Al-Biruni, Ibnu
Rusyd, Jabir bin Hayyan. Mereka membahas gempa bumi dalam buku yang mereka
tulis dalam bidang meteorologi, geografi, dan geologi.HUSNU MUFID