Jumat, 14 September 2012
Ketua MUI Aljazair Tertarik Aspek Moderat Indonesia
Tertarik pengelolaan umat seperti diperankan Nahdlatul Ulama (NU) di Indonesia, yang moderat, tidak tathorruf (ekstrim), Ketua MUI Aljazair Syeh Abdelrazzaq Gassoum akan menghadiri Munas Alim Ulama NU di Cirebon.
Kami akan mengikuti forum itu agar bisa belajar dan mengambil pelajaran dari bagaimana ulama Indonesia berperan dalam menyelesaikan persoalan umat, ujar Syeh Gassoum seperti disampaikan Muhammad Nur Hayid, Sekretaris Dubes RI untuk Aljazair kepada detikcom, Kamis (13/9/2012).
Menurut ulama nomor satu di Aljazair ini, Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia layak dijadikan rujukan dalam mengelola dan mengembangkan dakwah islamiyah. Sebab, dengan posisinya itu Indonesia bisa mengelolanya dengan baik sehingga tidak terjadi benturan keras seperti di Timur Tengah.
Peran ulama yang bisa mengelola umat ini, sebagaimana diperankan NU, menarik untuk kami pelajari. Semoga nanti beberapa yang cocok bisa kami terapkan di Aljazair, termasuk dalam menjaga pemahaman Islam yang benar, yang tidak ekstrim, jelas Syeh Gassoum saat mengambil visa di KBRI Aljir, yang ditemui langsung oleh Dubes RI untuk Aljazair Ahmad Niam Salim, Rabu kemarin.
Dubes Niam Salim yang menfasilitasi keberangkatan Syeh Gassoum mengatakan bahwa KBRI Aljir mendukung penuh terjalinnya hubungan dan kerjasama produktif antara ulama Indonesia dan ulama Aljazair.
"Dengan cara inilah Islam yang diajarkan Rasulullah akan terjamin pemahamannya dari upaya penyelewengan baik yang ekstrem kanan atau ekstrem kiri," terang Dubes.
Dikatakan, sejak awal komitmennya jelas dan diimplementasikan dengan memfasilitasi kunjungan Ketua Umum PBNU ke Aljazair pada April lalu dan sekarang kunjungan balasan dari Aljazair ke Indonesia dalam forum Munas Alim Ulama PBNU di Cirebon yang akan dimulai besok, Jumat (14/9/2012).
Niam berharap, kunjungan Syeh Gassoum ini bisa semakin meningkatkan hubungan ulama kedua negara yang telah memiliki hubungan historis sejak perang kemerdekaan.
Selain itu, kesamaan Indonesia dan Aljazair dengan mayoritas berpenduduk muslim Sunni dan penganut 4 madzhab diyakini akan semakin memudahkan kerjasama ulama kedua negara dalam rangka menjadikan Islam sebagai agama rahmatan lil alamin.
Kerjasama produktif antara Indonesia di kawasan timur dan Aljazair di Afrika Utara yang dekat dengan Eropa diharapkan bisa mengubah pola pemahaman Islam yang belakangan ini banyak di selewengkan. Dengan letak strategis kedua negara dan posisinya yang dihargai, diharapkan kejayaan Islam akan muncul sebagaimana prediksi Malik Bin Nabi yang menulis buku Baina Tanja wa Jakarta, imbuh politisi PKB ini.
Rencananya, Syeh Gassoum di Jakarta akan bertemu dengan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, Rais Am Syuriah PBNU KH Sahal Mahfud dan ulama sepuh NU lainnya. Profesor di berbagai universitas di Aljazair ini juga akan mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Indonesia dan beberapa pesantren serta universitas.husnu mufid
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat