Minggu, 16 September 2012
Politisi Oportunis Sebabkan Perpecahan NU
Cirebon Semakin banyaknya warga NU yang terlibat dalam politik praktis dinilai mempunyai dampak negatif terhadap organisasi itu sendiri. Apalagi warga NU yang terlibat politik praktis tersebut tergabung dalam beberapa partai dan ada pula beberapa politisi yang bersifat pragmatis.
Hal ini malah dianggap akan memecah belah warga NU, dan ini akan menjadi sebuah kerugian tersendiri.
"Para politisi oportunis bisa membuat NU pecah dan tidak kompak," ujar Ketua International Institute of Quranic Studies, Dr. Holland Taylor, di Pondok Pesantren Kempek, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Minggu (16/9/2012).
Menurut Holland, yang terjadi saat ini adalah warga NU yang terjun ke politik malah mengarahkan arah kebijakan NU. Padahal seharusnya menurut dia, NU sebagai organisaasi harus menjadi pusat perumusan kebijaksanaan bagi pemerintah.
"Saat ini, parpol justru memberi arah ke NU, bukan sebaliknya mengambil petunjuk dari NU untuk menelurkan kebijakan yang baik untuk umat," jelas Holland.
Dia menambahkan perilaku yang ada saat ini harus segera diubah. Karena kalau tidak diubah akan menyebabkan rusaknya sistem yang berlaku.
"Dalam wayang kita ada kisah dimana Sang raja turun dari tahta, dan memberikan kedudukan kepada resi (alim ulama), untuk dapat dekat dengan tuhan. Penguasa harus tunduk harus taat pada tokoh agama sejati, bukan opportunis. Jika ini dibiarkan, ini bisa merusak dunia," imbuhnya.husnu mufid
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat