Minggu, 02 September 2012
Prabowo Tak Hadir di Panwaslu
Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Prabowo Subianto, hari ini, Senin (3/9/2012), dijadwalkan memberikan klarifikasi kepada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta terkait iklan salah satu pasangan calon yang sudah beredar di empat stasiun televisi swasta di luar jadwal kampanye. Namun, Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu tampak tidak hadir dalam pertemuan tersebut. Kehadirannya diwakili oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) DKI Partai Gerindra, M Taufik, Ketua Harian APPSI, Supriyatno, Ketua Litbang APPSI, Setyo Edi, dan Sekjen APPSI, Ngadiran.
"Partisipatif kami sebagai anggota masyarakat datang untuk diminta klarifikasi. Kalau kesalahan itu biar Panwaslu yang menentukan," kata Ketua Harian APPSI, Supriyatno, di Kantor Panwaslu DKI, Jakarta, Senin.
Masih belum diketahui alasan Prabowo Subianto berhalangan hadir di Panwaslu. Namun, pada pertemuan hari Sabtu (1/9/2012) kemarin, Ketua DPD DKI Partai Gerindra, M Taufik, mengatakan, Prabowo Subianto sedang berada di Paris, Perancis. Sampai berita ini diturunkan, Panwaslu masih menggelar pertemuan tertutup dengan organisasi APPSI.
Seperti diberitakan sebelumnya, tim advokasi pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli melaporkan adanya iklan kampanye di luar jadwal pasangan calon Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama. Iklan tersebut sudah disiarkan oleh beberapa stasiun televisi swasta. Tim Foke-Nara selanjutnya menyebutkan bahwa iklan tersebut tidak gentle karena mendompleng Asosiasi Pedagang Pasar.
"Iklan itu tidak gentle, karena mendompleng Asosiasi Pedagang Pasar dan dalam iklan itu juga menyebut tanggal 20 September dan menyebutkan sosok Jokowi yang mampu menginfluence masyarakat," kata Sekretaris Tim Advokasi Foke-Nara, Dasril, di Kantor Panwaslu, Gedung Prasada Sasana Karya, Jakarta, Rabu, (29/8/2012), lalu.
Ia mengatakan, seharusnya iklan tersebut tidak mendompleng organisasi tertentu. "Memang iklan itu diangkat oleh Asosiasi Pedagang Pasar kepemilikan Prabowo Subianto yang mengangkat Jokowi, itu artinya sama saja dilakukan oleh pihak Jokowi," kata Dasril.
Barang bukti yang diberikan oleh tim Foke-Nara adalah CD rekaman iklan di beberapa stasiun televisi swasta. Iklan berbau kampanye itu disiarkan oleh Trans 7, Metro TV, TV One, dan Trans TV pada tanggal 27 Agustus 2012. husnu mufid
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat