Jumat, 07 September 2012
Menko Polhukam Bicara Soal Foto Eksekusi Kartosoewirjo di Pulau Ubi
Menko Polhukam Djoko Suyanto tak ingin berpolemik soal terbitnya buku Fadli Zon yang menampilkan gambar eksekusi Kartosoewirjo. Menurut Djoko, kemunculan foto itu tidak mengubah status Kartosoewirjo sebagai pemberontak.
"Itu kan peristiwa 50 tahun lalu. Sejarah biar bicara tentang sejarah itu bahwa ada temuan seperti itu mari kita ikutin. Tidak merubah status beliau, tidak menghidupkan kembali beliau," jelas Djoko di Kemenpolhukam di Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (7/9/2012).
Menurut Djoko, sudah jelas tercatat bahwa Kartsoewirjo memiliki rekam jejak seperti yang publik ketahui. "Di mana pada waktu itu melawan pemerintah itu tidak terhapus juga," jelasnya.
Tidak dipungkiri bahwa Kartosoewirjo merupakan orang baik dan pernah menjadi sahabat Bung Karno, hal seperti itu tentu tidak bisa dihapus.
"Tapi bukan berarti beliau memberontak negara terus dihapus, ya kan," tegasnya.
Djoko juga memilih tidak berkomentar soal lokasi pemakaman Kartosoewirjo yang hingga kini tak jelas. Di foto itu disebutkan di Pulau Ubi.
"Saya tidak tahu tentang hal itu. Saya juga tidak tahu siapa yang bilang Pulau Ubi. Dan tidak tahu siapa yang bilang Pulau Onrust," terangnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat