Jumat, 07 September 2012
Sultan Tinggalkan Golkar
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X resmi mundur dari Partai Golkar sejak Rabu (5/9/2012). Pengunduran diri Sultan ditandai dengan pengembalian kartu tanda anggota Partai Golkar. "Sejak 5 September 2012. Saya juga sudah bertemu Ketua Umum (Aburizal Bakrie)," kata Sultan, Jumat (7/9/2012), di gedung DPRD DI Yogyakarta.
Menurut Sultan, surat pengunduran diri yang disampaikan berupa surat pernyataan dan bukan surat permohonan. "Isinya pernyataan pengunduran diri karena waktunya mepet, kalau permohonan kan harus menunggu jawaban," kata Sultan yang tercatat sebagai anggota Dewan Penasihat Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar.
Menanggapi pernyataan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie yang menyatakan bahwa hati Sultan masih tetap di Golkar, Sultan tidak memberikan tanggapan. "Itu pernyataan beliau, saya hanya memberikan pernyataan pengunduran diri," ujar Sultan. Sesuai dengan persyaratan dalam Pasal 18 Bab VI Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DI Yogyakarta, calon gubernur dan wakil gubernur DI Yogyakarta bukan sebagai anggota parpol. Sultan juga membenarkan bahwa kepala daerah memang lebih baik tidak partisan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat