Kamis, 30 Agustus 2012
GP Ansor: Identitas Surabaya Kota Pahlawan Hilang
Proses pembangunan dan penerapan kebijakan yang terjadi di Kota Surabaya menuai kritik pedas dari Pengurus Cabang (PC) GP Ansor Kota Surabaya. Pasalnya, proses pembangunan tanpa diimbangi dengan penyematan identitas Surabaya sebagai Kota Pahlawan.
Kondisi tersebut, dinilai para aktivis GP Ansor Surabaya sebagai langkah penghilangan ikon dan nilai-nilai sejarah yang selama ini terjadi dibanggakan warga di mana Surabaya sebagai Kota Pahlawan.
"Sampai saat ini banyak yang bingung, Kota Pahlawan namun sama sekali tidak mengesankan sebagai Kota Pahlawan. Ciri maupun roh Surabaya sebagai Kota Pahlawan luntur seiring dengan proses pembangunan yang tidak memegang identitas kota. Maka jadilah Surabaya sebagai Kota Belanja, Kota Industri dan sebutan-sebutan lainnya yang jauh dari ciri Kota Pahlawan," ujar Ketua PC GP Ansor Surabaya, Muhammad Asrori Muslih, Kamis (30/08/2012). Menurutnya, saat ini Surabaya telah kehilangan identitas sebagai Kota Pahlawan. Sebab, katanya, tidak ada niatan serius dari Pemkot Surabaya untuk menjaga, melestarikan, dan mengkampanyekan Surabaya sebagai Kota Pahlawan.
"Bangunan dan tempat bersejarah sebagai bukti bahwa Surabaya yang dijuluki sebagai Kota Pahlawan mulai hilang satu per satu. Kalaupun ada dibiarkan tak terawat dan tidak dikampanyekan untuk kepentingan wisata. Saya dengar kalau Surabaya sudah disebut litle Singapore, sebab di mana-mana justru yangdikampanyekan lingkungan di perumahan di Surabaya Barat yang mirip negara Singapura, ini memalukan," kritiknya.
Untuk itu, lanjut Asrori, melalui Diskusi Ngaji Sejarah Surabaya pihaknya berharap semua pihak yang peduli dengan kondisi Surabaya bisa terlibat. Terlebih, tambahnya, pelaku sejarah yang bisa menerangkan kondisi riil Surabaya antara dahulu dan sekarang satu per satu telah meninggal.
"Ini tidak bisa dibiarkan, harus ada kajian untuk menyelamatkan identitas tersebut agar generasi penerus bisa mengetahuinya," pungkasnya.husnu mufid
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat