Jumat, 31 Agustus 2012
Sumur Jobong Lapis Enam Peninggalan Majapahit
Sumur jobong lapis enam ditemukan Muhammad Taufiq Ikwan (36) warga Nglinguk, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto saat menggali tanah untuk membuat batu bata merah. Namun cangkulnya mengenai bangunan sumur jobong.
Setelah digali lebih dalam, bangunan sumur jobong tersebut terlihat berlapis enam dengan dikelilingi batu bata merah. Meski baru digali di sisi timur, bangunan sumur jobong tersebut berlapis enam dengan tinggi bervariasi mulai 20 cm hingga 60 cm.
"Total sumur di lokasi ini, sejak saya membuat batu bata merah tiga tahun lalu sebanyak 24 sumur tapi ini yang berbeda karena sebelum-sebelumnya, sumur yang saya temukan kalau tidak berbentuk batu bata merah yang disusun melingkar, ya jobong tak cela tapi ini jobong lapis enam," ungkapnya, Jum'at (31/08/2012).
Tanah yang ada di sekitar sumur berupa pasir, sementara dibawah berisi air. Diduga sumur jobong peninggalan Kerajaan Majapahit ini masih memiliki sumber mata air di dalamnya, pasalnya saat digali semakin dalam air terus keluar dari dalam tanah.
"Saya sendiri kurang tahu sebenarnya ini dulu digunakan untuk apa karena jarak sumur satu ke yang lain dekat. Tanah seluas 32 meter x 20 meter tersebut sudah ditemukan 24 sumur, tujuh sumur berbentuk batu batu yang diisusun sedang 17 sumur berbentuk jobong, satu diantaranya jobong berlapis enam," katanya.
Meski sudah memberitahu ke pihak Balai Penyelamatan Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Timur di Trowulan, Kabupaten Mojokerto namun Ikwan mengaku belum didatangi pihak BP3 Jawa Timur. Padahal sebelumnya, ia juga menemukan patung bima setinggi 55 cm dan langsung diserahkan ke BP3 Jawa Timur husnu mufid
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat