Senin, 10 September 2012
Makam Putri Cempo Istri Prabu Brawijaya V
Nama Putri Campo tak bisa dilupakan dalam sejarah perkembangan Islam di tanah Jawa. Istri Raja Majapahit Prabu Brawijaya V ini merupakan bibi dari Sunan Ampel dan ibu dari Raden Fatah, Sultan Demak pertama.
Mayoritas umat Islam di Indonesia, sangat mengenal sosok Raden Fatah, sultan kerajaan Islam Demak pertama. Namun, Putri Campo dan Prabu Brawijaya V sering dilupakan umat Islam. Sebab, mereka tak pernah dianggap sebagai pemeluk Islam.
Putri Campo sendiri dimakamkan di Dusun Unggahan, Desa/Kecamatan Trowulan Mojokerto. Di pelataran majam ini, terdapat dua makam yang berada di posisi paling atas, yakni Makam Putri Campo dan Prabu Brawijaya V alias Damar Wulan.
Makam Putri Campa sendiri ditandai dengan nisan hanya di bagian kepala saja. Sementara Prabu Brawijaya V ditandai dengan dua nisa di kaki dan kepala. Kedua makam ini terletak di tengah-tengah makam Islam kuno. Selain itu, makam juga sangat dekat sekali dengan Candi Menak Jinggo.
Putri Campo adalah pemeluk agama Islam. Konon, dia diyakini mampu mengajak Prabu Brawijaya V untuk memeluk agama Islam setelah menikahinya. Sebab, dalam ajaran Islam, pernikahan beda agama merupakan larangan.
Dalam Serat Darmogandul Pupuh 20, terdapat riwayat yang menceritakan detik-detik akhir hayat Prabu Brawijaya V. Dalam Serat itu, raja tersohor Majapahit ini meminta dimakamkan sesuai ajaran Islam.
"Banyak yang meyakini beliau adalah pemeluk Islam sebelum meninggal. Banyak sumber sejarah mengatakan Majapahit mulai Islam pada masa Brawijaya V," kata Ahmad Isa (27), peziarah asal Gresik, Jumat (27/7/2012).
Karena informasi sejarah yang sangat minim tentang kedua punggawa Majapahit ini, makamnya hanya diziarahi oleh orang saat malam Jumat Legi saja dalam kalender Jawa. Padahal, lokasinya hanya berjarak 1 Km saja dari makam kakek Sunan Ampel, Sayyid Jumadil Kubro. husnu mufid
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat