Senin, 03 September 2012
Warga Iran soal Konflik Syiah Sampang
Teheran – Warga Syiah di Iran prihatin mendengar masih ada konflik berdarah antara muslim syiah dan sunni di Indonesia. “Saya sedih mendengar kabar ini dari Anda,” kata Dariush Ghassemi, seorang warga Teheran yang ditemui Tempo, akhir pekan lalu.
Dariush yang sehari-hari berprofesi sebagai pemandu wisata, merupakan salahsatu relawan yang mendampingi delegasi Indonesia selama penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok di Teheran, Iran.
Menurut Dariush, di Iran, konflik macam itu sudah jarang terdengar. “Konflik antara etnis yang berbeda, maupun antara sunni dan syiah, sudah lama tidak ada lagi,” katanya. “Belakangan ini, hubungan kami sangat baik,” katanya. Dia membantah berita bahwa penguasa Syiah di Iran mendiskriminasi penganut sunni di sana.
Menurut Dariush, kerukunan ini didorong oleh para pemuka agama Islam di Iran yang selalu menekankan toleransi antar umat. “Kami diajarkan kalau dua muslim itu bersaudara. Jadi seharusnya tidak ada konflik dan pertengkaran di antara saudara,” kata Dariush.
Pria beranak dua ini berpesan agar warga Islam di Indonesia bisa hidup bertetangga dengan rukun dan damai. “Kita semua keturunan dari Adam dan Hawa, semuanya bersaudara,” katanya. Jika ada perbedaan, kata Dariush, maka seharusnya ini diselesaikan dengan diskusi dan negosiasi.
Dariush juga menekankan bahwa muslim di seluruh dunia sama saja, entah itu berlatarbelakang syiah atau sunni. “Tidak ada perbedaan, kita semua di hadapan Tuhan sama. Hanya amal perbuatan kita saja yang membedakan posisi kita,” katanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat