Ajaran Wahidiyah dari Al
Mukarrom Romo KH Abdul Majid Ma’ruf (6)
Berkewajiban Membaca Sholawat
MENGAMALKAN dan membaca
sholawat kepada Kanjeng Nabi Muhammad
SAW punya dasar. Yakni, firman Allah dalam Surat Al Azhab ayat 56: Sesungguhnya
Allah dan para malaikatnya membaca sholawat kepada Nabi; Wahai orang-orang yang beriman bacalah sholawat dan sampaikan
salam sebaik-baiknya kepadanya.
Sholawat dari Allah kepada
Kanjeng Nabi SAW berupa penambahan rohmat dan kemulyaan. Sedangkan kepada selain Kanjeng Nabi Muhammad SAW,
berupa rohmat dan maghfiroh (kasih sayang dan
ampunan). Adapun dari Allah SWT kepada Kanjeng Nabi berupa permohonan rohmat
dan magfiroh.
Mengenai kedudukan hukum
dalam membaca sholawat, ada beberapa pendapat dari para ulama. Ada yang
mengatakan wajib bilijmal. Ada
yang mengatakan wajib satu kali semasa hidup dan sunnah muakkad. Akan
tetapi membaca sholawat pada tahiyyat akhir dari sembahyang hukumnya wajib. Sebab, sudah menjadi rukun salat.
“Bagi kita para pengamal Sholawat Wahidiyah dan pada umumnya kaum mukminin
merupakan kewajiban moral dan
keharusan budi nurani tiap-tiap manusia. Lebih-lebih kita kaum muslimin. Sebab,
pertama kita diperintah membaca sholawat
seperti pada ayat tersebut. Kedua, kita
semua berutang budi kepada Kanjeng Nabi Muhammad yang tidak terhitung banyak
dan besarnya,”papar Romo KH Abdul Latif Madjid.
Manfaat Sholawat
Faedah atau manfaat membaca
sholawat sebenarnya kembali kepada yang
membaca. Malah, disamping si pembaca sendiri, keluarganya, masyarakatnya dan
bahkan makhluk-makhluk lain ikut merasakan manfaat dan barokahnya bacaan
sholawat itu.
Manfaat dan barokahnya luas
sekali. Baik untuk kepentingan di dunia
maupun kepentingan di akhirat. Kanjeng Nabi Muhammad sendiri tidak
berkepentingan atau tergantung kepada bacaan sholawat para umatnya. “Adanya perintah membaca sholawat justru manfaatnya kembali
pada umat. Untuk mengangkat derajat, meningkatkan iman, taqwa dan mahabbah
para umat kepada Allah wa Rosuulihi SAW,”ungkap
Romo KH Abdul Latif, Pimpinan Yayasan Perjuangan Wahidiyah dan Ponpes Kedunglo
Kodya Kediri.
Ada banyak sekali hadist Rosullulloh SAW menerangkan fadhilah
(keutamaan) dan manfaat membaca
sholawat. Sebagaimana yang diriwayatkan Thobroni dan Anas bin
Malik; “Barang siapa membaca sholawat
kepada-Ku satu kali, maka Allah
menbalas sholawat kepadanya sepuluh kali. Dan barang siapa membaca sholawat kepadaku sepuluh kali, maka Allah membalas sholawat seratus kali”.
Barangsiapa membaca sholawat kepada-Ku seratus kali, maka Allah menulis pada
antara kedua matanya: “Bebas dari munafik dan neraka, dan Allah menempatkannya besok pada Yaumul Qiyamah bersama-sama para
Syuuhadak”
Dengan demikian, betapa besar keuntungan yang dapat diperoleh
dengan membaca sholawat kepada
Nabi Muhammad SAW. Bahkan, lebih dari itu, sholawat dari Allah
bagi para hambanya jauh lebih
berharga. Tidak dapat dibandingkan
dengan bacaan sholawat para
hambanya.
“Yakin akan kebenaran sabda
Hadis diatas, kita sebagai orang
mukmin seharusnya berani dengan
konsekwen menjadikan bacaan sholawat
kepada Nabi SAW sebagai resep obat penyakit
munafik yang bersarang di
dalam hati,”ujarnya.
Namun bagi orang yang tidak
mau membaca sholawat mendapatkan
kecaman. Sebagaimana di sebutkan dalam sabda Rasuululloh yang diriwayatkan Ibni Abi Ashim dari Abu Dzarrin Al Ghiffari;
“Barang siapa mendengar AKU di sebut
didekatnya dan tidak membaca sholawat kepadaku. Maka dia itulah
sebakhil-bakhil manusia”.
Dikuatkan pula oleh Aisyah rodliyallohu’anha; Tidak akan
bisa melihat wajahKU tiga macam orang. Satu, orang yang
durhaka kepada orang tuanya. Kedua,
orang yang meninggalkan Sunnah Ku dan
Ketiga, orang yang tidak membaca sholawat kepada KU ketika mendengar AKU disebut-sebut.
“Maka dari itu setiap
kita mendengar nama Kanjeng Nabi Muhammad supaya selalu membaca sholawat!. Begitu juga seharusnya ketika kita
membaca atau menulis!. Pada
umumnya sholawat yang kita baca pada saat-saat seperti itu adalah
sholawat yang pendek atau
singkat,”katanya.
Al Mukarrom Romo KH
Abdoel Madjid Ma’roef Muallif Sholawat Wahidiyah senantiasa menganjurkan supaya memperbanyak membaca “Yaa Sayyidii Yaa Rosuulalloh
dimanapun kita berada. Dibaca lisan atau
secara sirri dalam batin, melihat
situasi dan kondisi.
Namun lebih afdol membaca
sholawat itu pada hari Jum’at baik siang
maupun malam. Karena langsung di terima
Rosullalloh. Sebagaimana dalam sabda
Nabi Muhammad yang diriwayatkan
Baihaqi dengan Sanad Hasan dari Abi Umaamah; Perbanyaklah membaca sholawat kepada-Ku pada tiap
hari Jum’at, maka sesungguhnya bacaan
sholawat umat-Ku pada tiap hari Jum’at
itu diperlihatkan kepada-Ku.
Ukuran banyak sedikitnya
bacaan sholawat itu para ulama’ ahli
sholawat berbeda-beda pendapat. Ada yang menyebut bilangan 100, ada yang 313,
ada yang 1000 dan seterusnya. Hadrotul Mukarrom Mualif Sholawat Wahidiyah menganjurkan apabila
memperbanyak membaca sholawat agar memilih bilangan ganjil. Misalnya: 7,
11, 17, 41, 100, 313, 1.000, 5.000, 11.000 dan seterusnya.
Adapun membaca sholawat pada
hari-hari selain Jum’at disampaikan
kepada Nabi Muhammad oleh malaikat yang bertugas khususnya untuk itu. Akan
tetapi apabila membacanya dengan penuh adab, sungguh-sungguh ta’dhim mahabbah
dan syauq (rindu) yang mendalam sekalipun di luar hari Jum’at, sholawat
tersebut diterima secara langsung oleh
Rosuululloh. “Disinilah perlunya kita
harus beradab yang sebaik-baiknya
sewaktu membaca sholawat,”ujarnya. (habis) husnu mufid
-
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat