REVOLUSI
KASIH SAYANG
Salam
PerKaSa - Penuh Rasa Kasih Sayang
Di dunia ini tidak ada orang yang tidak pernah
berbuat salah dan dosa. Sekalipun itu seorang “NABI”. Saya teringat sebuah cerita ada seorang pelacur yang
tertangkap basah pada suatu penggrebegan yang dilakukan SATPOL PP dan masyarakat pada jaman dulu kala dan diserahkan pada Raja Syailendra. Raja Syailendra adalah
seorang raja yang arif dan bijaksana. Pimpinan penggrebeg berkata dengan nada
emosi, “Wahai Raja Syailendra, ini kami serahkan seorang pelacur yang sedang
praktek maksiat di desa kami. Sesuai dengan hukum yang berlaku maka jika
kedapatan orang berzina dan tertangkap basah oleh paling sedikit 4 orang, maka
penzinah tersebut dihukum rajam sampai mati…!”
Raja
Syailendra dengan ucapan yang lembut dan tegas bertanya kepada para penggrebeg ,”Wahai rakyatku yang budiman, adakah
diantara kalian yang tidak pernah berbuat salah dan dosa ? Jika ada maka
majulah ke depan akan aku kasih hadiah sebongkah emas berlian…!” Ternyata dari
sekian banyak penggrebeg tersebut tidak ada satupun yang maju ke depan. Bahkan
mereka satu-persatu mundur dan pamit pulang. Rupanya mereka menyadari jika
mereka pernah berbuat salah dan dosa. Singkat cerita pelacur tersebut bertobat
dan bekerja sesuai jalan yang benar. Kemudian menyatakan masuk Ajaran Budi
Pekerti Luhur yang disebarkan oleh Raja Syailendra. Cerita ini sesuai dengan
perintah para kaum bijak. Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Syain. Maksudnya
negeri Syailendra, negeri Jawa Dwipa
atau Nusantara yang penuh Ajaran Budi Pekerti Luhur. Pokoknya komplit!
Dari ilustrasi diatas jika saya seorang pemimpin
puncak di negeri ini saya akan mengampuni seluruh kaum koruptor termasuk Akil
Mochtar sekalipun tapi dengan syarat membeberkan semua yang tersangkut korupsi dan
mereka semua mau bertobat dan mau mengembalikan semua kekayaan kepada negara,
dan negara mengembalikan uang tersebut untuk kesejahteraan SRI-Seluruh Rakyat
Indonesia. Dengan cara ini Akil Mochtar dkk masih punya kesempatan memperbaiki
diri. Pendekatan dan penyadaran ini saya pakai ilmu Revolusi Kasih Sayang yang
sudah kami peringati berkali-kali setiap tanggal 27 Desember dari kota satu ke
kota lain yang kami beri nama Hari Kasih Sayang Nasional atau disingkat HAKASANA. Hakasana yang barusan kami
laksanakan di Amphiteater Perpustakaan Nasional Bung Karno Blitar pada tanggal
27 Desember 2013 dengan menampilkan ZIARAH BUNG KARNO, Pagelaran Senibudaya dan
Makanan Rakyat (GELAR SEMARAK), Program Studi Peduli Kemanusiaan (PROSPEK) dan
TOBAT NASIONAL yang doanya dilantunkan oleh perwakilan dari masing-masing tokoh
agama dan aliran kepercayaan. Alhamdulilah berkat DOA TOBAT NASIONAL 27
Desember 2013 pas ERUPSI GUNUNG KELUD 13 Februari 2014, BLITAR bebas dari
bencana alam. Semua berkat rahmat TUHAN YANG MAHA KASIH SAYANG.
Dengan Revolusi Kasih
Sayang ini saya ingin Seluruh Rakyat Indonesia merasakan kesejahteraan dan
kebahagiaan lahir batin dunia dan akhirat. Dengan HAKASANA, sebagai pemimpin saya akan menyatukan trah/pengikut Bung
Karno dan Pak Harto agar mau hidup GUYUB
RUKUN demi tercapainya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 yang asli bukan amandemen. Saya yakin dengan Revolusi
Kasih Sayang, pasti Indonesia Raya (INDRA)
jadi Mercusuar Dunia (MERDU).
Kepemimpinan saya, saya kasih nama ORDE PERKASA
(Penuh Rasa Kasih Sayang) sehingga Indonesia jadi Perkasa abadi selamanya
dibawah perlindungan Tuhan Yang Maha Kasih Sayang. Sekian. Terimakasih. Merdeka
! Blitar , 06 Maret 2014
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat