JOWO
ATAU WOJO BUAT JOKOWI-PRABOWO
Salam PeRKaSa (Penuh Rasa Kasih Sayang).
Pertama kali kami panjatkan rasa puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Kasih Sayang di mana acara Peringatan Hari Kasih Sayang Nasional pada tanggal
27 Desember 2013 di Amphiteater Perpustakaan Bung Karno Blitar dapat berjalan
dengan lancar, selamat dan sukses. Dan tentunya hal ini berkat dukungan dari
berbagai pihak termasuk Pemerintahan Blitar Raya dan Seluruh Rakyat Indonesia
juga publikasi dari Tabloid POSMO kesayangan kita ini. Tujuan dari Hari Kasih Sayang
Nasional (HAKASANA) adalah untuk menyatukan semua elemen bangsa yang Bhinneka
Tunggal Ika menuju Kejayaan Tanah Air Kita Indonesia Raya yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 yang asli bukan UUD hasil amandemen. Dan pasti tetap
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pas malam Hari Kasih Sayang Nasional
tersebut saya sebagai Ketua Panitia mendapatkan bisikan gaib dari Bung Karno,
Jika Indonesia Raya mau jadi Mercusuar Dunia maka satukan Trah/Pengikut Bung
Karno dan Pak Harto. Trah/Pengikut tersebut bisa JOWO atau WOJO. Beberapa hari
saya memikirkan dan mengartikan makna tersebut. Dan baru pagi ini hari Anggoro
Kasih atau Selasa Kliwon tgl 21 Januari 2014 pas hari wetonnya ibu saya Rr. Sri
Sundari, saya mendapatkan jawaban makna dari JOWO atau WOJO tersebut.
Ternyata JOWO dan WOJO tersebut mengacu
kepada Capres dan Cawapres 2014. Yang pertama Jowo bisa berarti singkatan dari
Jokowi-Prabowo. Capresnya Jokowi dan Cawapresnya Prabowo. Jowo bukan berarti
Suku Jowo tapi lebih mengacu kepada karakter yang maksudnya "MBENEH"
atau "PEDULI". Saya yakin jika kedua tokoh tersebut yang mewakili
Trah/Pengikut Bung Karno dan Pak Harto bisa bersatu maka harapan kita Indonesia
Raya jadi Mercusuar Dunia pasti segera terwujud. Dan inilah pertanda bangkitnya
Majapahit 2.
Atau pilihan yang kedua adalah Wojo yang
bermakna Prabowo-Jokowi. Wojo dalam bahasa Jawa bisa berarti Gigi. Sudah
saatnya kita sebagai bangsa besar unjuk gigi. Jangan jadi bangsa banci. Masak
di kuyo-kuyo Malaysia kita diam saja. Apalagi dengan Amerika Serikat kita
begitu tunduk dan tidak bisa berkutik. Saya yakin dengan ketegesan dan
ketegasan Prabowo sebagai Presiden RI nantinya bisa menjadikan negara kita
makmur dan jaya serta di hormati dan di segani oleh bangsa-bangsa lain di
seluruh dunia. Saran saya buat Prabowo agar kuat lahir batin memimpin negeri
ini kembalilah rujuk dengan Mbak Titik yang nota bene putri Pak Harto. Ini juga
sesuai amanat Hari Kasih Sayang Nasional. Karena di Mbak Titik tersebut ada
pulung penguat Prabowo. Atau bisa mengawini janda Sophan Sopyan yaitu Widyawati
yang mewakili Trah/Pengikut Bung Karno. Wojo bisa berarti baja. Baja bisa
berarti kuat atau PERKASA. Perkasa menghadapi situasi dan kondisi apapun.!
Demikian sumbang saran saya agar Tanah
Air Kita Indonesia Raya menjadi Mercusuar Dunia lekas terwujud. Sekian.
Terimakasih. Merdeka.....!!!!!
Blitar, Selasa Kliwon
21 Januari 2014
RADEN HARI SUNARYANTO
Jalan Raya Bung Hari
No.11 Talun
BLITAR 66183 JAWA
TIMUR
E-mail :
bungharispi@yahoo.co.id
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat