Sejarah Mistik Berdirinya
Masjid Darussalam Blokagung Jajag Banyuwangi
Dibangun Diatas Perkampungan Jin
Masjid Darussalam berdiri di
perkampungan jin. Dulu terbuat dari kayu, kini dibeton. Untuk renovasi ini,
tirakatan dan pembacaan do’a terus dilakukan. Maklum. Beberapa jin masih sering
menampakkan diri pada santri putra maupun putri.
Karena berdiri diatas tanah perkampungan Jin. Hingga sekarang
makhluk itu masih ada yang tinggal dalam masjid.. Banyak santri putra maupun
putri yang dijumpai.
Banyak Santri Ditemui Jin
Masjid Darussalam yang kini sedang direnovasi ini berada di tengah-tengah Pesantren
Darussalam Blokagung Jajag Banyuwangi.
Bentuknya hanya berupa surau yang
terbuat dari kayu jati. Dibangun oleh almarhum KH Assaad tahun 1950 bersamaan
dengan berdirinya pesantren.
Masjid ini berdiri di atas
tanah angker. Saking angkernya, tidak
ada satu orang pun yang berani
mendirikan bangunan di tanah ini. Yang nekat biasanya menemui celaka.
Anggota keluarganya sakit. Atau yang bersangkutan meninggal. Itu karena tanah
ini merupakan perkampungan Jin. Jin Islam maupun Jin kafir.
Apa yang membangkitkan
keberanian almarhum KH Assaad membangun
masjid kecil (surau) ini? Tidak ada. Hanya, dengan tirakat dan mohon doa pada
Allah swt, Jin-Jin itu pindah sendiri
dan sebagian lagi dapat dipindahkan. Setelah itu dibangunlah sebuah surau terbuat dari kayu. Dan alhamdulillah, selama
itu tidak ada korban akibat gangguan
Jin. Surau itu sehari-hari digunakan untuk shalat berjama’ah. Dan kesan angker
pun hilang.
Selang beberapa tahun, Jin-Jin
yang dulunya pernah dipindah itu datang lagi.
Mereka itu adalah Jin Islam. Sejumlah santri-santri senior mengetahui. Namun dibiarkan saja. Karena
tidak mengganggu. Paling-paling hanya memeluk. Lantas sakit dan bisa diobati.
“Banyak juga santri yang yang
ditemui. Jin itu hanya bersifat menggoda
saja dan tidak melukai. Sesekali menampakkan diri. Bagi yang berani tidak
masalah. Tapi yang takut, malahan lari,”ujar
KH Ali Mahfud putra almarhum KH
Assaad Pengsuh Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Jajag Banyuwangi.
Dipindahkan Jin
Dalam perkembangannya masjid
yang penuh sejarah itu dibongkar. Diganti dengan bangunan tembok. Perubahannya
ini dimaksudkan agar lebih kokoh dan bisa menampung jamaah yang lebih banyak
lagi. Mengingat jumlah santri semakin banyak.Lagi pula pihak pesantren tidak membangun masjid
ditempat yang lain.
Proses renofasi masjid rupanya
tidak membuat Jin-Jin pergi, melainkan
tetap saja tinggal. Banyak santri-santri itu ditemui. Khususnya pada malam
hari. Jika ada santri yang tiduran
didalam masjid baik senganja maupun
tidak. “Diangkat keluar masjid. Ketika bangun sudah berada diluar
masjid,”ujarnya..
Dari kejadian itu, lambat-laun
jarang ada santri yang mau tiduran
didalam masjid. Lebih memilih tidur didalam kamar pondok. Meskipun harus tidur berjubelan dengan teman-teman
santri lain. Bagi mereka yang penting
tidak ditemui mahluk yang menakutkan itu pada malam hari.
Tapi aneh juga, meskipun sudah
tidur dalam pondok. Tetap saja di temui. Baik santri perempuan maupun
laki-laki. Dulu santri putri sepertinya
kesurupan. Karena kemasukan Jin. Begitu pula yang santri laki-laki ketakutan
setelah ditemui mahluk hitam besar di depan kamar pondok. husnu mufid
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat