Keistimewaan Klenteng Hok Swi Bio Bojonegoro, Jatim
Muliakan Dewa Bumi,
Sembuhkan Penyakit
Banyak keistimewaan di
tempat ibadah Tri Dharma Hok Swi Bio Bojonegoro. Di antaranya: yang dimuliakan
adalah Hok Tek Ceng Sin (Dewa Bumi). Sebab, dianggap sebagai dewa pemberi kesejahteraan hidup di muka bumi. Klenteng
ini tidak saja berfungsi sebagai tempat ibadah. Anehnya, juga digunakan untuk
kegiatan penyembuhan penyakit. Caranya cukup unik, dengan minum teh yang
dituangkan dalam gelas dan disembahyangi. Lalu, diminum hingga habis.
Kepercayaan ini sudah dilakukan selama ratusan tahun.
SEPINTAS, Klenteng Hok Swi Bio di Jalan Jaksa Agung Suprapto 123
Bojonegoro tampak megah dan artistik. Masih menampakkan keasliannya. Belum
banyak mengalami pemugaran. Bahkan, kalau dilihat dari jauh menampakkan khas
kebudayaan Tiongkok Kuno.
Ciri-cirinya, tiang
penyangga dikelilingi hiasan Ular Naga.
Di dinding tembok luar berlukiskan sketsa
cerita tentang perjalanan Sun Go Kong.
Bangunan yang berada di dalam
ruang sembahyang terdapat patung Dewa Hok Tek Ceng Sin diapit oleh patung Kwan
Im dan Kwan Kong.
Di klenteng ini tuan rumahnya
adalah Hok Tek Ceng Sin. Merupakan dewa bumi yang paling dimuliakan. Sebab, bisa
diharapkan memberikan kesejahteraan bagi umat di muka bumi. Berupa
kesuburan tanaman dan mendapatkan rezeki yang banyak.
Sedangkan, Kwan Im Po
Sat, seorang wanita Buddha yang baik
hati dan bisa memberikan bimbingan pada manusia. Sementara, Kwan Kong
adalah panglima perang kerajaan Tiongkok penegak keadilan. Kedua
tokoh itu diyakini dapat memberikan bimbingan dan keadilan.
“Karena itu, umat Tri Dharma
jika datang ke klenteng, bukan hanya
menyembah Dewa Hok Tek Ceng Sin.
Juga ke patung Kwan Kong dan Kwan Im Po Sat,”ungkap Joyotrisno, keturunan tiga
generasi penjaga Klenteng Hok Swi Bio Bojonegoro ini.
Tempat Penyembuhan
Orang datang ke Klenteng Hok Swi Bio bukan hanya untuk bersembahyang. Tetapi juga melakukan kegiatan penyembuhan terhadap
penyakit ringan yang diderita. Seperti sakit kepala dan panas dalam yang agak
sulit disembuhkan.
Kegiatan itu, sudah diyakini
dan dilakukan ratusan tahun. Hasilnya memang sudah terbukti. Banyak yang
penyakitnya sembuh setelah melakukan pengobatan. Selain itu, dapat menekan
biaya obat-obatan dan berobat ke dokter. Karena biasanya sangat mahal.
Cara yang mereka lakukan
cukup unik. Yaitu, datang ke klenteng pada hari tertentu. Minta teh kepada penjaga atau pelayan. Teh yang diterima
kemudian ditaruh ke dalam gelas. Lantas
disembayangi dan menghadap patung Hok
Tek Ceng Sin.
Usai melakukan penyembahan,
teh diminum dan langsung pulang ke rumah masing-masing. Sambil menunggu
hasilnya dalam beberapa hari. Jika penyakitnya masih belum sembuh, maka
permintaan ditujukan kepada Kwan Im Po Sat dan Kwan Kong.
“Memang kalau penyakitnya
belum sembuh. Pertanda do’anya tidak diterima Hok Tek Ceng Sin. Mereka memohon
ke Kwan Im Po Sat dan Kwan Kong,”ujarnya.
Kegiatan itu hingga sekarang masih terus berlangsung.
Meskipun jumlah umat yang datang tidak sebanyak di klenteng Tuban. Maklum
jumlah umatnya di Bojonegoro relatif sedikit.
husnu mufid
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat