Menguak Jati
Diri Ikatan Pencak Silat NU Pagar Nusa (2)
Hadapi Lawan Cukup Bersedekap
Jauh sebelum dibentuknya Ikatan Pencak Silat Pagar
Nusa, sudah dipikir dan didiskusikan secara matang, baik gerakan maupun
tingkatan yang harus dicapai. Apalagi, apa yang dimiliki Pagar Nusa merupakan
penggabungan dari berbagai ilmu langkah di tanah air ini. Paling tidak ada empat aspek, bila mampu
menguasainya maka kesempurnaan Pagar Nusa telah dikuasai. Apakah empat aspek
itu? Dan butuh berapa lama untuk menguasainya?
Pagar Nusa tidak hanya tenaga dalam semata, tapi juga
ada aspek seni, bela diri dan olahraga. Bila keempat aspek itu dikuasai, maka
akan menjadi anggota Pagar Nusa yang sempurna, karena selama ini jarang yang
menguasai itu. Untuk menguasainya memang tidak dibatasi waktu, dan tergantung
kemampuan individu masing-masing. Bisa cepat, dan tidak sedikit pula yang
lambat.
Untuk membedakan antar anggota cukup sulit. Karena di Pagar Nusa tidak
mengenal tingkatan, begitu juga sabuk tiap-tiap tingkatan. Yang jelas, bagi
mereka yang memiliki tingkatan tinggi, bila menghadapi lawan cukup dengan
bersedekap, dan lawan akan tersungkur.
Empat Aspek
Ada empat aspek di pagar Nusa yakni seni, maksudnya
pencak silat ini lebih mengutamakan seni. Hal ini terlihat dari keindahan gerakannya yang dimunculkan melalui
jurus-jurus yang diperagakan, bahkan
saat bertarung di arena, kemenangan merupakan hal yang kedua, sementara yang
diutamakan adalah keindahan gerak. “Hal ini berbeda dengan perguruan lain lebih
mementingkan kemenangan dalam setiap pertarungan,” kata Pimpinan Pusat Ikatan
Pencak Silat Pagar Nusa, Suhar Billah SH.
Sedangkan Pagar Nusa
yang mengandung aspek Beladiri,
bahwa mempertahankan diri itu
merupakan amanat dari Allah swt.
Karena itu merupakan suatu kewajiban
bagi para murid-murid untuk mempelajari ilmu beladiri. Guna mempertahankan diri dari serangan lawan yang
datangnya tak terduga. “Serangan yang datang dari lawan diatasi sesingkat
mungkin, sehingga tidak sampai terjadi serangan yang cukup fatal yang
mengakibatkan luka parah dipihak lawan,”
ujarnya.
Sementara aspek
olah raga, dari ujung rambut sampai ke ujung kaki mengandung unsur kesehatan dan membentuk tubuh sebaik mungkin. Maka dari itu anggota Ikatan
Pencak Silat NU Pagar Nusa tampak sehat-sehat dan tubuhnya terlihat atletis
sekali.
Keempat adalah aspek tenaga dalam. Disini merupakan kesempurnaan dari seorang anggota
Pagar Nusa. Selain memperoleh pengajaran
jurus-jurus silat, juga diberi pelajaran
ilmu tenaga dalam. Sehingga kedua ilmu itu dimiliki oleh anggota dan
nantinya untuk melindungi diri sendiri,
keluarga, masyarakat.
Sembunyikan Ilmunya
Untuk meningkatkan ilmu tenaga dalam,
masing-masing melakukan sesuai dengan
kondisi pribadi. Pengisian tenaga dalam ada 1000 cara . Ada yang
diisikan langsung lewat Asmaul Husna, gemblengan, amalan-amalan
pendekatan diri pada Allah, wirit, puasa. Dan
juga lewat benda-benda seperti haikal, kayu, cincin , sorban, tasbeh.
“Kalau seorang
telah menguasai empat aspek tersebut.berarti
telah sempurna ilmu yang dimiliki. Biasanya mereka memiliki ciri-ciri
khas yang tidak dimiliki pendekar lain. Ilmunya disembunyikan yakni sepertinya
tidak bisa apa-apa,” ujar Suhar Billah
yang menambahi kalau bertarung
tidak mengeluarkan kekuatannya.
Tanpa menggunakan gerakan-gerakan tangan maupun kaki, cukup dengan sendekap
sambil melihat tingkah lawan yang mencoba melakukan penyerangan.
Sehingga muncul kasihan dan sayang pada lawan. Karena tahu persis bahayanya terhadap serangan yang dilakukan. Maka dari itu sangat hati-hati
sekali. Malahan cenderung menolong orang
yang sakit dari pada menyerang lawan.
Kalau misalnya ada atraksi yang memamerkan kekuatan,
seperti pada pembukaan Muktamar PKB ke I di Stadion Tambaksari belum lama ini,
itu sebenarnya untuk siar saja bukan
sombong-sombongan.
Untuk masuk di Pagar Nusa tidak terlalu formal dengan
memakai sabuk-sabuk segala. Karena sabuk itu sebenarnya rangsangan bagi para
siswa. Jadi kalau masuk awal boleh yang isian atau fisik. Jadi lihat
kebutuhan. (habis) husnu mufid
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat