Potret Jati
Diri Perguruan Pencak Silat Budi Suci
Tidak Mempan Disiram Air Keras
Untuk menjadi
seorang murid Perguruan Pencak Silat
Budi Suci (PSBS) tidaklah mudah, karena terlebih dulu harus menguasai gerakan 10 jurus inti. Tingkatan selanjutnya,
murid tersebut akan mendapat empat materi jurus dan itu dikembangkan hingga 10
gerakan yakni masing-masing yakni gerak
gesekan, kembangan, cimande, dan pecahan.
Salah satu
yang menjadi ciri dari Perguruan Silat Budi Suci adalah, bila mampu menguasai
seluruh jurus dan ilmu yang ada, mereka justru semakin merendah dan tidak
tampak memiliki ilmu. Meski pada perkembangannya, orang yang telah menguasai
ilmu dari silat budi suci ini tulang menjadi keras, tidak mempan disiram air
keras, dan memiliki benteng seperti besi. Bagaimanakah sebenarnya tingkatan
dalam ilmu itu?
Jurus Inti
Perguruan
Pencak Silat Budi Suci yang diciptakan H
Abdul Rosyid dan di
kembangkan Mohammad Sidik ini
berkembang cukup pesat. Diakui keberadaannya oleh IPSI
tahun 1986. Kini jumlah muridnya
sudah mencapai ribuan orang di Jawa Timur.
Agar bisa
diangkat sebagai murit, maka terlebih dulu harus menguasai 10 jurus inti.
Setiap jurus memiliki gerakan yang hampir sama, tapi tujuannya yang berbeda.
Baik dalam gerakan kaki maupun cara mengolah napasnya.
Untuk menguasai 10 jurus tersebut, rata-rata membutuhkan waktu
4 - 6 bulan. Selain itu, menurut Ketua Pengda
Jatim Imam Basuki. Pertama adalah jurus satu. Salah satu cirinya adalah kaki kiri maju,
napas masuk. Tujuannya menghantam pusar lawan. Jurus kedua, dua tendet,
kaki kanan maju napas keluar. Tujuannya menekan lutut lawan.
Jurus ketiga, dua jebleg, kaki kanan maju , nafas keluar. Tujuannya mendorong dada lawan. Jurus ke empat, tarik tiga ,
kaki kiri maju, napas masuk. Tujuannya menarik leher lawan.
Jurus kelima, empat tendet, kaki kanan maju, nafasnya keluar. Tujuannya mengambil kaki lawan. Jurus
ke enam, empat gilas, kaki kiri maju, nafas masuk. Tujuannya melintir tangan lawan. Jurus ketujuh, empat lewat, kaki kiri maju, nafas masuk.
Tujuannya melempar seluruh tubuh lawan.
Jurus kedelapan, empat
potong, kaki kanan maju, nafas keluar.
Tujuannya mematahkan tangan lawan. Jurus ke sembilan, empat colok, kaki kanan
maju, nafas keluar. Tujuannya menghantam leher lawan. Jurus ke sepuluh, namanya
jurus lima, kaki kiri maju, nafas masuk. Tujuannya menegangkan seluruh tubuh
lawan.
“Jurus satu
sampai sepuluh ini merupakan dasar.
Belum diisi ilmu kanoragan. Selain itu, untuk membedakan masing-masing
tingkatan hanya penambahan strip di sabuknya. Sabuk dasarnya tetap berwarna
merah,” papar Imam Basuki.
Empat Materi Jurus
Setelah menguasai kesepuluh jurus. Maka diadakan khataman (memperagakan
10 jurus) sebagai rasa syukur. Bila dirasa sudah mantap dan benar, maka
tingkatannya dinaikkan dengan diberi materi; gerak sentuh (GS), kembangan,
cimande dan pecahan. “Lama penguasaan 4 materi tersebut selama satu tahun.
Sabuk yang dipakai merah strip hijau,”ujar Imam Basuki Wonorejo I/30 Surabaya.
Begitu lulus, naik
tingkat lagi dengan memakai sabuk merah
strip kuning. Materi yang diajarkan sama juga. Yaitu gerak sentuh, kembangan, cimande dan
pecahan. “Cuma bedanya satu, dua, tiga,
empat sampai sepuluh adalah jurus yang
dikuasai. Sesuai dengan tingkatannya.
Untuk menguasai ilmu ini biasanya mencapai sepuluh tahun. Bahkan ada yang 20
tahun, sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing,”ujar Imam Basuki Ketua
Pengda Jatim.
Setelah menguasai 10 jurus. Lalu mendapatkan pendalaman ilmu
yang namanya, pertama, ilmu tulang
kering satu. Kedua, ilmu anti air keras. Ketiga, ilmu pagar besi dan keempat ilmu gertak satu.
Yang di maksud dari ilmu tulang kering adalah, ilmu menguatkan tulang tangan
dengan syarat menghancurkan tebu wulung atau ireng.
Ilmu anti air keras ini suatu ilmu untuk memperdalam anti
diraman air keras atau bahan kimia lainnya. Persyaratannya harus berpuasa minimal 3 hari. Sedangkan ilmu
pagar besi adalah ilmu yang mempelajari pemagaran rumah. Tujuannya untuk
memagari rumah, gedung, tambak dari
serangan orang-orang berbuat jahat. Syaratnya dengan berpuasa selama beberapa
hari.
Sementara ilmu gertak
satu (menggedak lawan). Artinya ilmu untuk
menguasai emosi lawan. Yang nantinya
bisa luluh dan wurung gegeran. Persoalan yang berat bisa
diselesaikan dengan damai tanpa menggunakan kekerasan.
Ciri-ciri orang yang telah menguasai ilmu tersebut, orangnya
suka menghargai dan menghormati orang
lain. Karena terikat dengan sumpah. Selain itu tingkah lakunya seperti tidak
bisa silat. Namun sebetulnya menguasai ilmu silat tingkat tinggi. Dan paling
menonjol suka menolong orang lain.(bersambung) husnu mufid.
2 komentar:
Kalau mau daftar di jakarta di mana? Minta kontaknya. Terima kasih
Posisi Jakarta mana yia maaf kalau boleh tau
Posting Komentar
silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat