Kamis, 30 Desember 2010

makam walipitu di Pulau Bali Raden Mas Sepuh

Senin, 18 Oktober 2010

Polemik mantan Presiden Soeharto untuk diusulkan menjadi seorang pahlawan mulai menjadi berita yang kontroversial. Ada yang setuju dan tidak. Bagi mereka yang setuju karena ia mampu membubarkan PKI tahun 1965. Tapi bagi yang tidak setuju karena telah membunuh banyak lawan politiknya, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Saya pribadi menilai pemberian gelar pahlawan bagi mantan Presiden Soeharto untuk sementara waktu dihentikan saja. Karena akan menimbulkan persoalan baru bagi bangsa Indonesia. Biarkan sajalah sejarah nantinya yang menilai. Sebab Ken Arok seorang pembunuh pada akhirnya dianggap sebagai raja yang besar. Begitupula dengan Bung Karno yang suka kawin dan diurunkan rakyatnya pada akhirnya juga diakui sebagai pahlawan. Maka dari itu biarlah sejarah bangsa yang menilai. Kita tidak perlu memberikan gelar pahlawan. Karen gelar pahlawan itu bukan dalam penghargaan yang nyata dalam bentuk sertifikat. Tapi pengakuan dari bangsa Indonesi. HUSNU MUFID

Senin, 19 April 2010

Makam Mbah Priuk

Peristiwa di makam Mbah Priuk merupakan pelajaran bagi orang-orang dan pejabat yang ingin menguasai tanahnya. Hal itu berarti tidak boleh menggusur atau merusak makam Waliullah. Karena akan mengundang kemarahan umat Islam. Jangan sampai terjadi lagi. Biarlah Mbah Priuk istirahat di makam dan jangan digusur-gusur. Allah akan menjatuhkan mara bahaya bagi mereka-mereka yang mau memindahkan makamnya. Bahkan mengambil tanahnya.
Ingat, Pak Harto lengser setelah mencoba menggusur makam Mbah Priuk. Begitupula Tomy Soeharto mengalami kebangkrutan dan berakhir di dalam penjara.
Untuk itulah, marilah kita pelihara makam Mbah Priuk dan dijaga agar tetap lestari hingga hari kiamat. Karena beliau adalam pejuang dan penyebar agama Islam pada zaman penjajahan Belanda.

Kamis, 04 Maret 2010

makm mbah priuk

Memang keterlaluan Walikota Jakarta yang akan memindahkan atau membubarkan makam Mbah Priuk. Mungkin tidak tahu kalau makam tersebut adalah makam seorang penyebar agama Islam abad ke 18 M. Seharusnya dijadikan wisata religi. kok malahan mau digusur demi kepentingan bisnis belaka. Ingat Allah akan memberikan siksaan terhadap orang-orang yang akan menggusur makam waliallah itu.
Untuk itu saya menyarankan jangan sampai menggusur makam Mbah Priuk dari tempatnya. Karena makam tersebut berada di tanah miliknya sendiri. Ingat jabatan Walikota Jakarta Utara tidak akan lama. Mumpun menjabat sebagai walikota hendaknya berbuat baik untuk makam Mbah Priuk.
Kepada ahli waris Makam Mbah Priuk hendaknya tetap pada pendiriannya. Pertahankan sampai titik darah penghabisan. Demi mempertahankan kebenaran. jangan biarkan orang-orang jahat akan merusak keberadaan makam Mbah Priuk.

Kamis, 04 Februari 2010

Tawarkan BUKU

Buku Rekonstruksi Spiritualitas Syekh Siti Jenar ini merupakan buku penyempurna dari buku-buku Syekh Siti Jenar yang ada. Barangkali ada yang berminat untuk membeli silahkan menghubungi husnu mufid Hp. 085648043120. Juga buku ini memuat kisah Syekh Siti Jenar yang pernah diterbitkan oleh orang lain. Saya akan memberi discon khusus terhadap loma puluh pembeli pertama.

Kamis, 28 Januari 2010

demo 100 hari SBY

Pagi hingga siang aksi demo di berbagai tempat, baik di Jakarta, surabaya dan kota-kota lain nampak berjalan lancar. Hal ini membuktikan mahasiswa dan aparat pemerintah semakin dewasa. Begitupula dengan pemerintah saat ini. Oleh sebab itu, perlunya dipertahankan kondisi semacam ini. Jangan sampai terulang seperti zaman menjelang lengsernya Soekarno maupun Soeharto. Husnu Mufid

Minggu, 24 Januari 2010

Rekontruksi Jejak Spiritualitas Syeh Siti Jenar



REKOKNSTRUKSI
JEJAK SPIRITUALITAS
SYH SITI JENAR

Nama Syeikh Siti Jenar sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Jawa. namun dibalik itu masih banyak misteri yang belum terungkpkan. Disini kami mengungkapkan secara lebih detil dan luas berdasarkan studi literatur, naskah-naskah kuno, babad Demak, babad Cirebon, suluk Syekh Siti Jenar, suluk Walisongo, wawancara dan penelitian secara langsung di tempat-tempat yang pernah disinggahi syekh siti jenar yaitu paduuhan lemah abang dan sejumlah makam-makamnya.
buku ini mengungkap siapa sebenarnya Syekh Siti Jenar secara mendalam. diantaranya, sejarah asal usul namanya, keturunan siapa, perjalanan untuk menuntut ilmu semasa muda, strategi dakwahnya, mendirikan lemah abang diberbagai tempat, versi kematiannya dan sejumlah makam-makamnya diberbagai tempat di Jawa.
buku ini dilengkapi dengan foto-foto jejak-jejak situs-situs Syeikh Siti Jenar. seperti, tempatnya dia belajarnya di Gunung Jati, padukuhan lemah abang, lokasi makam-makamnya yang bertebaran diberbagai daerah, pertapaannya, Masjid Demak dan masjid Cirebon dan Giri Kedaton.