Senin, 01 Oktober 2012

Jamaah Diimbau Tidak Bepergian Sendirian

Jumlah calon jamaah haji Indonesia gelombang pertama yang berada di Madinah hingga hari ke-11 ini mencapai puncaknya. Diperkirakan sekitar lebih dari 52 ribu jamaah berada di pemondokan sekitar Masjid Nabawi. Namun demikian harus berhati-hati. Potensi kerawanan atau aksi kejahatan terhadap jamaah pun semakin tinggi. Modus kejahatan yang sering terjadi seperti penipuan dan perampasan. Oleh karena itu, jamaah diimbau tidak bepergian sendiri baik ke masjid ataupun ke tempat lain. "Saat ini, jumlah jamaah Indonesia di Madinah pada puncaknya. Kami mengimbau agar semua jamaah berhati-hati bila akan pergi ke masjid atau keluar pemondokan," kata Kepala Daerah Kerja (kadaker) Madinah, Akhmad Jauhari di kantor Misi Haji Indonesia, Senin (1/10/2012). Menurut dia, aksi kejahatan yang terjadi itu nyaris sama seperti penipuan dan perampasan barang milik jamaah. Yang menjadi sasaran biasanya jamaah lansia yang berjalan sendiri atau kebingungan ketika hendak pulang ke pemondokan dari masjid. "Kami meminta setiap regu jamaah di masing-masing kloter untuk menjaga kekompakan. Jangan sampai ada jamaah pergi sendirian atau tertinggal," katanya. Apabila jamaah kompak atau berjalan secara berombongan lanjut Jauhari, para pelaku kejahatan tidak akan berani mendekat. Sebab yang paling banyak menjadi sasaran adalah jamaah lansia dan perempuan. "Yang lebih penting jangan terlalu percaya pada orang-orang yang mengaku sebagai petugas, satu daerah dengan menggunakan logat bahasa daerahnya. Kalau petugas selalu dilengkapi kartu identitas dan berseragam," katanya. Sementara itu, Kepala Seksi Pengamanan Misi Haji Indonesia Daker Madinah, Payumi Abdul Aziz menambahkan, meski sudah ada petugas keamanan di sekitar masjid, para pelaku terus mencari celah. Dia mengatakan petugas pengamanan di sektor khusus yang paling dekat masjid terus meningkatkan pengamanan terutama saat jamaah pulang dari masjid. Sebab saat pulang dari masjid sering terjadi jamaah yang tidak mengetahui jalan pulang menuju pemondokan. "Yang sering terjadi jamaah kesasar terutama salat subuh, dhuhur, asar dan Isya," pungkas Payumi husnu mufid

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat