Rabu, 14 Oktober 2015

Seminar Silat Paguyuban Kesilatnas Perisai Diri 1955






Seminar Pencak Silat Menghadapi Pelaksanaan AFTA 2015 Perisai Diri 1955

Membuat Kampung Persilatan Tiap Daerah

Paguyuban Keluarga Silat Nasional Perisai Diri 1955 bekerja sama dengan Unitomo menggelar seminar dengan tema “Menyatukan Langkah Strategi Pengembangan Pencak Silat Dalam Rangka Persatuan dan Kesatuan Bangsa Pada Era Globalisasi (Pelaksanaan AFTA / ASEAN Free Trade Area 2015)”. Di Auditorium Ki. Moh. Saleh Universitas Dr. Soetomo (Unitomo), Rabu (07/10) kemarin. Berikut ini hasil liputannya.


ACARA seminar ini diawali dengan sajian tari Kuntulan khas Banyuwangi. Kemudian demo pencak silat Perisai Diri yang diperagakan para anggota Satpol PP Provinsi Jatim, serta atraksi panahan dari salah satu warga Perisai Diri. Hal ini menambah suasana semakin meriah. Undangan merasa terhibur dan terpuaskan.
Hadir kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jawa Timur Drs. Jonatan Judianto, MMT, pejabat Binmas Polda Jatim, para pendekar pencak silat Perisai Diri, para akademisi, serta mahasiswa. Tidak ketinggalan Dr. Suparyono, mantan Ketua Paguyuban Perisai Diri Dr. Suparyono, M.Si. dan Drs. Denny Trisyanto Ketua Harian Pengurus Pusat Peguyuban Kesilatnas Indonesia Perisai Diri tahun 1955 dan pengurus baru lainnya.
Kemudian dilanjutkan pembukaan seminar oleh Kepala Bakesbangpol, Drs. Jonathan Judianto, MMT. Dalam sambutannya mengatakan, pencak silat sebagai budaya asli Indonesia perlu terus dilestarikan untuk membangun karakter bangsa. Bahkan dengan memahami filosofi pencak silat, kita juga akan bisa memfilter budaya asing yang masuk ke Indonesia. Karena melalui pencak silat, kita diajarkan cinta tanah air, budaya bangsa, dan orang tua.
Sedangkan Rektor Unitomo Surabaya, Dr. Bachrul Amiq, S.H., M.Hum dalam sambutannya menegaskan komitmen Unitomo untuk membangun karakter bangsa melalui pencak silat. Sejak dulu melalui UKM Perisai Diri, Unitomo telah banyak melahirkan atlet berskala nasional maupun internasional. Usai acara pembukaan dilanjutkan dengan menegaskan komitmen penandatanganan kerja sama antara Unitomo dengan Paguyuban Keluarga Silat Nasional Indonesia tahun 1955. Di mana Unitomo siap memfasilitasi tempat latihan seni pernapasan Perisai Diri.

Ilmu Panahan
Tidak lama kemudian dilanjutkan seminar pencak silat dengan narasumber Ketua IPSI Jatim, Drs. Supratomo, M.Si; Ketua Yayasan Kesilatnas Perisai Diri 1955, Prof. Dr. Made Warka, S.H, M.Hum (dari kalangan akademisi), serta pejabat Binmas Polda INMAS POLDA Jatim, Sumiartono, S.H, MH dan moderator Dr. I. Komang Wiarsa Sarjana.
Drs. Supratomo, M.Si, Ketua IPSI Jatim mengatakan, sejak zaman Sriwijaya dan Majapahit pencak silat sudah ada. Untuk menghadapi era AFTA 2015 tidak perlu khawatir. Tinggal cara menjualnya saja dan bagaimana silat itu disukai masyarakat. Oleh karena itu, perlunya membikin kampung persilatan di daerah. Yang sudah ada di Madiun. Jika silat disukai dan tidak ditakuti, maka sponsor akan datang dengan sendirinya. Karena menjadi tontonan yang menarik.
Sementara Drs. Denny Trisyanto, Ketua Harian Paguyuban Perisai Diri Pusat menyatakan, untuk menghadapi pelaksanaan AFTA Perisai Diri mengembangkan ilmu milik guru besar Perisai Diri Pak Dirdjo berupa ilmu panahan dan pernapasan. Sehingga anak-anak muda menyukai silat yang berasal dari leluhur.
Lain lagi dengan Brigjend Bagio Rahmat, salah satu dewan Pembina Peguyuban Perisai Diri mengusulkan agar pencak silat masuk dalam kurikulum dan ekstra kulikuler di sekolah. Kemudian mengadakan penataran kepada guru-guru olahraga dan tiap bulan diadakan turnamen pencak silat. Untuk bisa terwujud perlunya disampaikan kepada Menpora Imam Nahrawi
Sedangkan Prof Dr. Made Warka, S.H. mengatakan pencak silat harus memiliki karakter yaitu olahrasa, olahpikir, olahraga, dan oleh hati. Untuk olahrasa berkaitan dengan nilai seni. Olahpikir bisa membedakan mana yang baik dan benar. Olahraga memiliki unsur kesehatan dan olahhati berkaitan dengan keimanan seseorang.
Usai seminar diadakan acara seminar melakukan kesepakatan menyukseskan Pilkada Jawa Timur dengan menyatukan tangan ke depan dan saling berangkulan antara narasumber seminar dengan pengurus Paguyuban Kesilatnas Perisai Diri tahun 1955.
HUSNU MUFID .

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat