Minggu, 09 Juni 2019

Situs Rosinan, Pertemuan Tentara Mongol dsn Raden Wijaya



SITUS RAOS PACINAN
Situs Raos Pacinan terletak di dusun Raos, Desa Carat, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan. Adalah salah satu peninggalan kerajaan Majapahit. Situs ini menandai awal berdirinya Kerajaan besar yg menguasai Nusantara dan disegani pada masanya.
Situs ini berada sekitar 50 meter dari kali porong, atau sekitar 1,5 km dari perkampungan dan tersembunyi dibalik perkebunan tebu. Oleh warga sekitar situs ini sering disebut "Recoan" yg artinya Arca. Kondisi situs sudah tidak utuh, banyak bagian-bagiannya yg hilang entah kemana. Hanya tersisa dua arca Dwarapala yg itupun juga sudah aus bentuknya. Jarang sekali orang berkunjung disini, padahal situs ini adalah bagian dari awal berdirinya Kerajaan Majapahit.
Dua tahun setelah Kerajaan Singosari hancur, menantu kerajaan yg didirikan oleh Ken Arok tersebut, yakni Raden Wijaya mengatur strategi untuk menyerang Kerajaan Kediri yg dipimpin oleh Jayakatwang, dibantu oleh Bupati Sumenep Arya Wiraraja, mereka memanfaatkan kedatangan balatentara dari Mongol. Kedatangan balatentara Mongol adalah sebagai jawaban atas penghinaan utusan Kaisar Meng Ci beberapa tahun sebelumnya. Balatentara Mongol datang dengan tujuan menyerang Singasari, namun karena Singasari sudah ditaklukkan oleh Kerajaan Kediri, maka oleh Raden Wijaya dan Arya Wiraraja diarahkan penyerangan ke Kediri.
Lokasi pertemuan antara tentara Mongol dan pengikut Raden Wijaya di daerah Carat yg dulunya bernama Rubat Carat yg merupakan muasal dari nama Desa Carat. Situs Raos Pacinan menjadi saksi aliansi antara pasukan Raden Wijaya dan tentara Mongol. Karena bantuan dari tentara Mongol ini, Kediri berhasil ditaklukkan dan berdirilah Kerajaan Majapahit. Situs ini juga menjadi salah satu dermaga besar Kerajaan Majapahit di masanya, namun sayang situs ini tidak ada Juru rawat atau Juru Kunci nya. (dari berbagai sumber)   ----- Salam Budaya ------

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat