Senin, 04 September 2017

Sunan Gunung Jati Naik Haji

Kisah Sunan Gunung Jati Menunaikan Ibadah Haji

Uang Pemberian Ibunya Dirampok Penyamun

Sosok Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah begitu dikenal oleh warga Cirebon karena merupakan salah satu tokoh wali songo yang menjadi teladan hingga saat ini.Dia merupakan satu-satunya Wali Songo yang menyebarkan Islam di Jawa Barat yang lahir sekitar tahun 1450. Berikut ini.

Ayah Sunan Kalijogo  adalah Syarif Abdullah bin Nur Alam bin Jamaluddin Akbar, seorang mubaligh dan Musafir besar dari Gujarat, India yang sangat dikenal sebagai ulama besar di Hadramaut. Yaman. Bahkan silsilahnya sampai kepada Rasulullah melalui cucunya Imam Husain.
Sedangkan ibunya adalah Nyai Rara Santang (Syarifah Mudaim) yaitu putri dari Sri Baduga Maharaja dari Nyai Subang Larang, dan merupakan adik dari Kian Santang atau Pangeran Walangsungsang yang bergelar Cakrabuwana.
Banyak cerita mengenai karomah Sunan Gunung Jati sebagaimana diceritakan dalam Babad Tanah Sunda dan Babad Cirebon.
Konon suatu ketika, Syarif Hidayatullah muda hendak menunaikan rukun Islam kelima (haji) ke Baitullah. Dia dibekali oleh ibunya uang sejumlah seratus dirham. Di tengah perjalanan, dia dihadang sekelompok perampok.
Tanpa basa-basi, semua uang pemberian ibunya sebanyak seratus dirham, dia berikan kepada para penyamun tersebut.
Para penyamun tidak merasa puas dengan tindakan Syarif Hidayatullah, mereka menyangka bahwa dia membawa uang lebih dari sekedar yang diberikan. Mereka lalu terus memaksanya untuk memberikan harta yang dibawanya.
Melihat hal tersebut, Syarif Hidayatullah malah tersenyum dan menyuruh mereka untuk melihat ke sebuah pohon.
“Ini ada satu lagi, sebuah pohon dari emas, bagilah di antara kawan-kawanmu”. Ternyata, pohon yang ditunjuknya berubah menjadi emas. Akhirnya mereka masuk Islam dan menjadi murid dari Syarif Hidayatullah.
Kemudian melanjutkan perjalanan  menuju Mesir. Ketika berangkat dari Mesir ke Tanah Jawa, Syarif Hidayatullah tidaklah menggunakan perahu, tetapi dia justru berjalan di atas air laut.
Sepulang dari Mesir menuju ke Kesultanan Demak Bintoro.  Sunan Gunung Jati ikut andil dalam peperangan.  Peristiwa itu terjadi saat peperangan antara pasukan Demak dengan para tentara Majapahit.

Surban Sakti
Dalam peristiwa tersebut, diceritakan bahwa Syarif Hidayatullah mengeluarkan surbannya dan setelah dikibaskan, maka muncul bala tentara tikus yang tidak terbilang banyaknya menyerang bala tentara Majapahit sehingga mereka panik dan berantakan.
Selanjutnya menuju Cirebon, Syarif Hidayatullah bertanya kepada Pangeran Kuningan tentang cara-cara mengIslamkan raja-raja Pasundan.
Pada waktu itu Pangeran Kuningan menjawab bahwa dirinya memiliki suatu jimat yang dapat mendatangkan bala tentara yang banyak dengan cara mengumpulkan kerikil dan jamur merang yang ditetesi dengan jimat cupu tirta bala.
Setelah itu tiba-tiba muncul bala tentara yang sangat banyak dan memenuhi alun-alun Cirebon.
Peristiwa ini menimbulkan rasa kaget dan heboh di kalangan penduduk Cirebon. Lalu Syarif Hidayatullah membacakan doa tolak bala. Tatkala selesai berdoa tersebut, maka bala tentara Pangeran Kuningan itu seketika hilang dan kembali ke asalnya. HUSNU MUFID

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat