Senin, 08 Januari 2018
Syekh Maulana Mgribi
Kisah Syekh Maulana Magribi di Pulau Jawa
Petilasannya Banyak Dijadikan Makam
Syekh Maulana Magribi merupakan salah satu sunan yang berdakwah di berbagai daerah di Jawa. Cukup banyak petilasan-petilasan yang dibangun dengan megahnya. Bagaimanakah kisahnya. Berikut ini.
Syekh Maulana Magribi seorang ulama dari Timur Tengah bukan hanya memiliki ilmu agama yang cukup tinggi. Tapi juga mempunyai ilmu karomah tingkat tinggi. Oleh karena itu, dalam dakwahnya juga menggunakan ilmu karomah yang disertai ilmu silat tenaga dalam. Hal tersebut sesuai dengan zamannya.
Selain itu, Syekh Maulana Mahribi merupakan wali yang cukup tinggi derajadnya. Karena tanpa menyandang gelar Walisongo, akan tetapi memiliki peran besar dalam menyebarkan agama Islam di berbagai daerah Jawa dengan ditandai banyaknya petilasan-petilasan yang ditandai dalam bentuk sebuah makam. Seperti di Bantul Jogjakarta, Cirebon, Pomal Jawa Tengah dan berbagai daerah lainnya.
Kedatangan Syekh Maulana Magribi dari Maroko ke Jawa dengan tujuan berdakwah. Mengingat waktu itu daerah Pulau Jawa masih sedikit yang beragama Islam. Bahkan sejumlah rajanya tidak mempermasalahkan datangnya ajaran islam di wilayah kerajaannya.
Selain berdakwah, pekerjaan sehari-hari adalah berdagang dari kerajaan ke kerajaan lain di berbagai belahan bumi. Hingga akhirnya sampai di Pulau Jawa dan mendarat di Pelabuhan Leran Gresik. Karena waktu itu Leran merupakan pelabuhan yang cukup terkenal bila dibandingkan dengan pelabuhan lainnya.
Kemudian melanjutkan dakwah menuju daerah Klaten hingga sampai pesisir Parangteritis. Karena didaerah tersebut banyak orang-orang yang belu, beragama islam. Khususnya masyarakat kelas Bawah. Ia bertempat tinggal di atas bukit dan ditemani seorang murid setia yaitu Syekh Belabelu.
Perjalanan pun berlanjut menuju Pomal Jawa Tengah untuk melakukan syiar. Karena didaerah itu banyak orang-orang yang masih menyembah pohon dan batu besar. Juga ada. Kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kesultanan Cirebon dengan rajanya Sultan Syarif Hidayatullah.
Bagi Syekh Maulana Magribi berdakwah di Kesultanan Cirebon tidaklah sulit. Karena masyarakatnya sebagian besar beragama Islam. Sehingga posisinya cukup tinggi. Sebab penguasa dan rakyat banyak yang menaruh hormat.
Setelah sekian lama tinggal di Kesultanan Cirebon. Kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kesultanan Demak yang dipimpin Raden Patah selaku raja setelah kerajaan Majapahit mengalami keruntuhan.
Dalam dakwahnya, Syekh Maulana Magribi semakin bersinar terang. Membantu Walisongo yang telah terlebih dahulu mengislamkan masyarakat Jawa Tengah. Hingga akhir hayatnya berada di Kesultanan Demak dan makamnya berada di belakang Masjid Demak Bintoro. Hanya saja makamnya tidak banyak dikunjungi umat Islam. Karena tidak tahu. HUSNU MUFID
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat