Rabu, 19 Oktober 2016

Renung Uang Pembawa Petaka


                                   Uang Membawa Petaka


Rupanya keserakahan akan memiliki uang  banyak  membawa dampak yang kurang baik bagi siapa saja, mulai aparat hingga masyarakat yang terkena dampak langsung. Hampir tiap hari manusia memimpikan uang sebanyak-banyaknya agar hidupnya menjadi tenang. Oleh karena itu, banyak manusia memburu uang dengan segala cara. Meskipun dengan cara-cara yang haram.
Perkembangan terbaru muncul kasus Diman Kanjeng Taat Pribadi. Banyak pula orang percaya kepada dia dengan harapan mendapatkan uang yang berlimpah. Apapun yang dilakukan tanpa berfikir rasional. Karena   menginginkan uang untuk  tujuan akhir hidup bahagia. Tapi pada kenyataannya malahan ditipu dan menjadi korban.
Mereka yang telah menjadi korban Dimas Kanjeng Taat Pribadi tetap bertahan di Padepokan Dimas Kanjeng dengan harapan  meminta pembayaran lunas seratus persen, setelah Dimas Kanjeng ditahan polisi.  Ibaratnya sama-sama menjadi korban dan ingin persoalan cepat terselesaikan. Uang yang selama ini disetorkan  dapat dimiliki kembali. Tanpa harus bersusah payah menunggu tanpa ada kepastian.
Hal ini wajar saja jika mereka ingin mendapatkan uangnya kembali. Tidak lain disebabkan munculnya nafsu amarah yang luar biasa akibat tekanan hidup yang selama ini menimpa mereka. Kesabaran mungkin sudah berada diambang batas, bagaikana diujung tandung. Untuk itu, satu-satunya jalan pasrahkan semua kepada Allah SWT agar tetap terus dapat berjuang menuntut hak-hak ganti rugi uang yang selama ini dibawa Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Kepasrahan disini bukan berarti tidak mau berusaha dan hanya berdiam diri menghadapai persoalan yang ada, melainkan tetap terus untuk berjuang meminta pertanggung jawaban Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang selama ini mampu menggandakan uang lewat jin. Sebab Allah SWT akan selalu menolong umatnya yang mengalami kesusahan di dunia dan selalu pasrah.
Allah sendiri akan menolong umatnya yang tetap taqwa dalam kondisi dan situasi seberat apapun. Nah, pada posisi  menderita akibat kena musibah tertibu akibat bertuhankan kepada uang.
Oleh karena itu, kalau ingin mendapat pertolongannya jangan selalu putus asa. Karena  Allah telah berjanji akan akan memberi pertolonga kepada umatnya, jika meminta tolong. Bukti nyata pertolongan Allah kepada umatnya sudah tercantum dalam kisah-kisah para nabi di al’Qur’an. Yaitu ditolongnya umat Nabi Nuh dari gelombang pasang air laut, ditolongnya Nabi Yunus oleh Allah ketika diceburkan manusia perahu ke dalam lautan, diselamatkannya umat Nabi Soleh dan Lut dari gempa bumi dan diselamatkannya Nabi Muhammad dan umatnya dari hambatan ekonomi dari kaum Qurais.
Janganlah putus asa dalam menghadapi persoalan hidup. Barangkali kita sedang diuji kesabaran oleh Allah. Sebab dibalik kesulitan yang menimpa  ada hikmah kebahagiaan. Hanya saja       
Tinggal menunggu kapan kebahagiaan itu datang. Asalkan saja mau kembali kejalan yang benar. Hidup sederhana dan menjalankan transaksi secara halal serta menjadi manusia yang bertaqwa..
Allah SWT  akan memberikan musibah yang berat kepada umatnya yang bertaqwa. Hal ini adalah sebagian kecil ujian di dunia. Di surga  kelak akan mendapatkan kebahagiaan yang abadi. Allah akan memberikan tanah dan rumah yang luas bisa ditempati selama-lamannya. Maka dari itu, selama menghadapi musibah kehilangan uang untuk tetap terus ingat kepada Allah.
Kita doakan agar pihak Dimas Kanjeng Taat Pribadi mau mengembalikan uangnya kepada pengikutnya yang jumlahnya ribuan dari berbagai kota Indonesia. Tidak lupa pula bertobatlah. Jangan pergi ke dukun palsu seperti Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Lebih baik pergi ke ulama yang memang benar-benar mampu memberikan jalan kebenaran.
Jangan percaya dengan janji-janji uang balik atau penggandaan uang. Karena semua itu hanya bohong belaka. Mengingat sudah banyak korban penipuan yang hidupnya menderita. Kita sebagai umat  Islam hendaknya jangan diperbudak uang. Kita harusnya bekerja keras untuk mendapatkan uang agar hidup sejahtera.  HUSNU MUFID

1 komentar:

Buku PAUD TK RA mengatakan...

Kami dari Majalah PAUD mengucapkan selamat hari blogger untuk para blogerr...

Posting Komentar

silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat