Uang Membawa Petaka
Rupanya keserakahan akan memiliki
uang banyak membawa dampak yang kurang baik bagi siapa
saja, mulai aparat hingga masyarakat yang terkena dampak langsung. Hampir tiap
hari manusia memimpikan uang sebanyak-banyaknya agar hidupnya menjadi tenang.
Oleh karena itu, banyak manusia memburu uang dengan segala cara. Meskipun
dengan cara-cara yang haram.
Perkembangan terbaru muncul kasus
Diman Kanjeng Taat Pribadi. Banyak pula orang percaya kepada dia dengan harapan
mendapatkan uang yang berlimpah. Apapun yang dilakukan tanpa berfikir rasional.
Karena menginginkan uang untuk tujuan akhir hidup bahagia. Tapi pada
kenyataannya malahan ditipu dan menjadi korban.
Mereka yang telah menjadi korban
Dimas Kanjeng Taat Pribadi tetap bertahan di Padepokan Dimas Kanjeng dengan
harapan meminta pembayaran lunas seratus
persen, setelah Dimas Kanjeng ditahan polisi. Ibaratnya sama-sama menjadi korban dan ingin
persoalan cepat terselesaikan. Uang yang selama ini disetorkan dapat dimiliki kembali. Tanpa harus bersusah
payah menunggu tanpa ada kepastian.
Hal ini wajar saja jika mereka
ingin mendapatkan uangnya kembali. Tidak lain disebabkan munculnya nafsu amarah
yang luar biasa akibat tekanan hidup yang selama ini menimpa mereka. Kesabaran
mungkin sudah berada diambang batas, bagaikana diujung tandung. Untuk itu,
satu-satunya jalan pasrahkan semua kepada Allah SWT agar tetap terus dapat
berjuang menuntut hak-hak ganti rugi uang yang selama ini dibawa Dimas Kanjeng
Taat Pribadi.
Kepasrahan disini bukan berarti
tidak mau berusaha dan hanya berdiam diri menghadapai persoalan yang ada,
melainkan tetap terus untuk berjuang meminta pertanggung jawaban Dimas Kanjeng
Taat Pribadi yang selama ini mampu menggandakan uang lewat jin. Sebab Allah SWT
akan selalu menolong umatnya yang mengalami kesusahan di dunia dan selalu
pasrah.
Allah sendiri akan menolong
umatnya yang tetap taqwa dalam kondisi dan situasi seberat apapun. Nah, pada
posisi menderita akibat kena musibah tertibu
akibat bertuhankan kepada uang.
Oleh karena itu, kalau ingin
mendapat pertolongannya jangan selalu putus asa. Karena Allah telah berjanji akan akan memberi
pertolonga kepada umatnya, jika meminta tolong. Bukti nyata pertolongan Allah
kepada umatnya sudah tercantum dalam kisah-kisah para nabi di al’Qur’an. Yaitu
ditolongnya umat Nabi Nuh dari gelombang pasang air laut, ditolongnya Nabi
Yunus oleh Allah ketika diceburkan manusia perahu ke dalam lautan,
diselamatkannya umat Nabi Soleh dan Lut dari gempa bumi dan diselamatkannya
Nabi Muhammad dan umatnya dari hambatan ekonomi dari kaum Qurais.
Janganlah putus asa dalam
menghadapi persoalan hidup. Barangkali kita sedang diuji kesabaran oleh Allah.
Sebab dibalik kesulitan yang menimpa ada
hikmah kebahagiaan. Hanya saja
Tinggal menunggu kapan
kebahagiaan itu datang. Asalkan saja mau kembali kejalan yang benar. Hidup
sederhana dan menjalankan transaksi secara halal serta menjadi manusia yang
bertaqwa..
Allah SWT akan memberikan musibah yang berat kepada
umatnya yang bertaqwa. Hal ini adalah sebagian kecil ujian di dunia. Di
surga kelak akan mendapatkan kebahagiaan
yang abadi. Allah akan memberikan tanah dan rumah yang luas bisa ditempati
selama-lamannya. Maka dari itu, selama menghadapi musibah kehilangan uang untuk
tetap terus ingat kepada Allah.
Kita doakan agar pihak Dimas
Kanjeng Taat Pribadi mau mengembalikan uangnya kepada pengikutnya yang
jumlahnya ribuan dari berbagai kota Indonesia. Tidak lupa pula bertobatlah.
Jangan pergi ke dukun palsu seperti Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Lebih baik
pergi ke ulama yang memang benar-benar mampu memberikan jalan kebenaran.
Jangan percaya dengan janji-janji
uang balik atau penggandaan uang. Karena semua itu hanya bohong belaka.
Mengingat sudah banyak korban penipuan yang hidupnya menderita. Kita sebagai
umat Islam hendaknya jangan diperbudak
uang. Kita harusnya bekerja keras untuk mendapatkan uang agar hidup sejahtera. HUSNU MUFID
1 komentar:
Kami dari Majalah PAUD mengucapkan selamat hari blogger untuk para blogerr...
Posting Komentar
silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat