Rabu, 18 September 2013

Air Terjun Coban Rondo


Air Tenjun Coban Rondo di Lereng Gunung Kawi  Pujon Malang

Mandi Kungkum Bisa Datangkan Jodoh


Panorama yang indah di air terjun Coban Rondo mengundang orang untuk datang. Ditambah lagi hawanya yang sejuk membuat orang semakin betah berlama-lama bersama keluarga. Di balik itu, pemandian ini ternyata menyimpan misteri yakni, bila mandi di air terjun itu bisa mendatangkan jodok. Tapi sebaliknya tempat ini pantangan bagi muda-mudi yang lagi pacaran, karena bisa memutuskan hubungan. Mengapa begitu?


Dapatkan Jodoh
Air Terjun Coban Rondo  ini terletak di lereng Gunung Kawi. Posisinya berada di  Dukuh Sebaluh Desa Pandesari Kecamatan Pujon, Malang. Kondisi lingkungan sekitarnya masih asri  dan belum dirusak oleh masyarakat sekitar. Sehingga udara disekitar air terjun tersebut masih terasa nyaman.
Kondisi demikian itu  mengakibatkan banyak orang datang  untuk sekedar bertamasya bersama keluarga pada hari libur. Selain itu ada maksud-maksud lain. Yaitu untuk cepat dapat jodoh. Khususnya bagi mereka yang belum mendapatkan pasangan hidup di dunia.
"Kalau ada orang yang melakukan tirakat di Air Terjun Coban Rondo, karena sudah lama tidak dapat jodoh,  Insya Allah akan laku kawin," ujar Ustad Sobirin warga setempat.
Untuk mendapatkan keinginan tersebut biasanya seseorang laki-laki maupun perempuan harus rela kungkum dan bersemadi selama beberapa jam. Bagi yang baru menjalani sudah barang tentu ada perasaan rasa takut. Tapi kalau sudah diniati dari rumah, perasaan takut itu hilang dengan sendirinya.
Sudah banyak orang yang ingin mendapatkan jodoh dengan mandi  di air terjun Coban Rondo ini. Mereka yang berhasil bukan hanya dari daerah sekitar, melainkan luar kota pun cukup banyak.  Tapi ada juga yang gagal. Hal tersebut karena mereka tidak sungguh-sungguh dalam melakukan ritual.  
Kegagalan orang yang melakukan lelaku biasanya tidak kuat menahan dinginnya air dan bayang-bayang mahluk halus yang kadang-kadang muncul. Meskipun sebenarnya mahluk tersebut tidak akan mengganggu jalannya laku ritual. Hanya ingin berkenalan saja terhadap orang yang melakukan lelaku.

Pantangan Berpacaran

Lelaku kungkum tersebut hanya dikhususkan pada orang yang belum mendapatkan pasangan. Sedangkan bagi  pemuda-pemudi yang sudah punya pasangan dan  berpacaran ditempat tersebut tidak diperbolehkan. Karena resikonya besar, yaitu  nanti akan putus dengan kekasihnya.
Hal tersebut dikait-kaitkan dengan cerita masa lalu. Konon ceritanya jaman dahulu ada sepasang suami isteri  yang menikah di Gunung Anjasmoro. Kemudian diutus gurunya untuk datang ke lereng Gunung Kawi. Sesampainya ditempat tujuan melihat ada air terjun yang sangat indah dan airnya segar. 
Ditempat tersebut, kedua pasang suami isteri itu lantas mandi bersama-sama dalam waktu yang cukup lama. Maklum sudah beberapa hari badannya tidak terkena air. Karena terbuai dengan air terjun tersebut, sehingga lupa kalau ada pemuda yang melihat dari celah-celah pepohonan.
Pemuda yang melihat itu tertarik pada wanita yang mandi di air terjun tersebut. Ingin saja mengawininya. Oleh ibunya diperingatkan agar  tidak merusak pagar ayu. Akan tetapi tidak digubrisnya. Kenekatan pemuda itu membuat suami wanita tersebut marah besar. Inginnya mengajak berkelahi.
Maka  terjadilah perkelahian seru di tebing air terjun Coban Rondo. Karena sama-sama sakti, akhirnya kedua laki-laki yang berkelahi itu meninggal dunia. Sedangkan  wanita itu menjadi janda (rondo) dan menetap disitu hingga akhir hayat. husnu mufid 


   

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum Pak...Klo boleh saya mau minta alamat, no.hp/telp ustadz sobirin yang baru. dikarenakan beliau sdh pindah dari pujon. sekedar ingin menjalin tali silaturahmi. bisa di email ke : (dayudaya123@gmail.com). Wassalamu'alaikum...

Posting Komentar

silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat