Minggu, 29 September 2013

Makam Bejagung 2

Ziarah Ke Makam Sunan Bejagung Lor, Di Tuban, Jawa Timur (2)
Pohonmaja, saksi bisu Islamnya Gajah Mada

Dihalaman Pondok Pesantren Sunan Bejagung terdapat sebuah gugusan batu besar dansebatang pohon maja. Keduanya bukanlah pohon dan batu biasa, pasalnya di tempatitulah konon ceritanya, mahapatih Gajah Mada yang dikenal sakti mandra gunadengan ilmu Barat Ketigo-nya menyatakan keislamannya. Benarkah?

Lokasinya tidak terlampau jauh dengan pusara Kanjeng SunanBejagung Lor. Dekat dengan mushola dan berada di belakang kantor pondok. Terdapatsebuah gugusan batu berukuran besar. Bentuk gugusan batu itu juga tak terlihataneh, nyaris sama dengan batu yang sering dijumpai di daerah-daerah kapur.

Sepintas melihtanya tidak ada yang istimewa dengan batu itu.Apalagi disela-sela batu tumbuh rumput-rumput liar, sedangkan disebelahnya tumbuhsebatang pohon maja, yang banyak dijumpai dikabupaten Mojokerto. Namun, bagimasyarakat sekitarnya, batu dan pohon maja itu ternyata menyimpan rahasia. Pasalnya,menurut keyakinan warga setempat, batu itu adalah tempat di mana Patih GajahMada menyatakan keislamannya dengan dibimbing Kanjeng Sunan Bejagung. Setelah diamerasa kalah digdaya dengan keilmuan yang dimiliki kanjeng sunan.

Dalam legenda disebutkan, setelah Gajah-gajah dari Majapahit menjadibatu, para pasukan Majapahit kembali dan Lapor kepada Sang Prabu Hayam wuruk bahwa semua Gajah Pasukan Majapahit menjadi batu. Kemudian SangPrabu memerintahkan kepada Patih Gajah Mada yang terkenal dengan Ilmunya Barat Ketigo untuk mencoba sejauh mana Ilmu SunanBejagung.

BerangkatlahPatih Gajah Mada tanpa balatentara. Dia menyamar dan menggunakan nama Barat Ketigo.Kemudian dia mengaduk air laut Tuban sampai keruh dan berpura-pura mencari ikandodok. Setelah diketahui oleh Sunan Bejagung, Barat ketigo ditanya, iamenjawab. “mencari ikan dodok, karena adiknya hamil dan nyidam ingin makan ikandodok”.

AkhirnyaSunan Bejagung mengambil lontar dibuat timba dan Barat ketigo diperintah untukmengambil daun waru. Setelah tempayan lontar tersebut diisi dengan air dan daunwaru dimasukkan kedalam timba. Seketika itu daun waru menjadi ikan Dodok. “Kejadianinilah yang selalu diingat oleh Masyarakat Desa Bejagung, dan sampai sekarangapabila ada warga yang akan mengadakan kenduri selalu menggunakan ikan dodokkering,” kata KH Abdul Matin pengasuh pondok Bejagung .

Pohon Kelapa Direbahkan Dengan Jari Tangan

Dari sini sebenarnya Gajah Mada merasa bahwa ia telahdikalahkan oleh Sunan Bejagung. Namun ia masih belum juga puas. Ia kemudianberusaha memamerkan kesaktiannya dengan menggoyang sebuah pohon kelapa hinggasemua buahnya rontok. Sunan Bejagung yang melihat itu hanya mengatakan “ Jikaingin mengambil buah kelapa jangan seperti itu”. Beliau lantas menuding sebuahpohon kelapa yang segera tertunduk begitu tangan Sunan Bejagung menudingnya danGajah Mada dipersilahkan mengambil buah pohon kelapa yang telah rebah itu.

Gajah Mada pun segera mengambil buah kelapa itu, lantasdiminumnya. Tak hanya satu, ia mengambil ribuan buah kelapa untuk diminumsekaligus. Gajah Mada kemudian berujar bahwa sekian banyak buah kelapa telah iaminum tetapi rasa hausnya masih belum juga hilang. Mendengar itu Sunan Bejagungkemudian mengambil buah maja berduri yang telah jatuh ke tanah.

Buah maja itu lantas dikupas, dikeluarkan isinya dan diisidengan air kemudian disuguhkan kepada Gajah Mada. Anehnya, air dalam buah majayang lebih kecil dari kelapa itu seperti tak habis-habisnya saat diminum GajahMada. Bahkan Gajah Mada merasa sudah tak kuat lagi minum dan menyatakan bahwaia menyerah.

Ia mengakui bahwa telah kalah dari Sunan Bejagung. Dari situGajah Mada kemudian bersedia untuk memeluk Islam dengan dibimbing oleh SunanBejagung. Setelah ia mengundurkan diri dari jabatan Mahapatih, ia beralih namamenjadi Patih Barat Ketigo dan menghabiskan sisa hidupnya di Bejagung. Makamnyakini terletak tak jauh dari makam Sunan Bejagung Kidul, dikenal dengan namaMakam Panjang.

Pohon maja berduri (mojori) itu saat ini memang telah tumbang. Tetapi ditempat yang sama, dihalaman Ponpes Sunan Bejagung, kini telah tumbuh sebatang pohon maja yang masihagak muda. Pohon itu berdekatan dengan batu tempat Gajah Mada menyatakankeislamannya. HARIS

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat