Jumat, 17 Februari 2017

Budi Suryanto

Nomor : MG 0022422117P
Nama :  Budi Suryanto
Alamat : Keraton  Maospati Magetan

Memfoto Makam Mbah Jolono

Sejak pagi saya menjadi tukang di rumah guru saya. Karena rumah dan tokonya  ambrol terkena angin yang memiliki kekuatan gaib. Mungkin dari kekuatan  ilmu Kolocokro yang memang  raja diraja segala ilmu yang ada di dunia.
Sangking asiknya  lupa dengan teman yang datang dari jauh. Anehnya teman saya sendiri itu tidak mengenal. Dikira saya tukan dari alam lain. bahkan wajah saya pun tidak dikenal. karena waktu itu sedang memakai topi mustika kolomunyang.
Setelah menuntaskan  perbaikan pintu rumah, saya langsung menemui teman saya itu. Anehnya  teman saya itu kaget. melihat wajah saya yang berubah dua kali. Mungkin saya secara langsung telah memiliki ilmu merubah wajah.
Kemudian melanjutkan perjalanan dengan motor dalam kondisi hujan rintik-rintik. Diperkirakan hujan akan turun. Tapi disarang temanku dan akhirnya hujan tidak turun. Perjalananpun dilanjutkan menuju makam Kiai Mohammad Nur Ali Laskar Diponegoro yang ada di Benteng Van Den Bosch.
Saya melakukan foto-foto sudut-sudut bentang. Juga makam kiai tersebut. Tapi tidak ada kekuatan gaib. Padahal banyak  orang  bilang ada penampakan. ternyata memang tidak ada. Khusus dibelakang benteng saya terasa  ada kekuatan gaib saat memotret teman  yang sedang berlatih silat. Disitu ada kekuatan gaib. Sehingga saya harus memotret dua kali. Soalnya jika hanya sekali rasanya kurang tepat dan hasil foto kabur. Mahluk teman saya itu memiliki ilmu yang cukup tinggi. Hanya hampir saja mampu mengalahkan Guru Besar Persaudaraan Kemuning Bhakti Persada Maospati. Mungkin ilmunya belum dikeluarkan semua..
Hingga akhirnya menjelang sore. Karena takut langsung  keluar benteng menuju Petilasan Mbah Jolono Ngawi.  Kata orang petilsan tersebut sangat keramat. Karena  dulu tempat terbunuhnya Mbah  Jolono Laskar Diponegoro yang cukup sakti. Dimana kepalanya dibung ke sungai oleh Belanda dan tubuhnya dikubur disitu. Jika disatukan dapat hidup kembali. 
Ditempat ini saya melakukan aktifitas memfoto pada malam hari. Dua tiga kali memotret dan yang keempat ada sidar merah melintas dan berhasil saya foto. Saya semakin percaya kalau  petilasan tersebut  benar-benar angker. Apalagi situasi semakin malam. Nuansa keangkeran benar-benar terasa angker.
darisinilah saya semakin percaya dengan lokasi petilasan Mbah Jolono yang terkenal sakti. Tidak lama kemudian saya langsung melanjutkan perjalanan pulang. mengingat hari telah larut malam. Lagi pula berada di tengah-tengah kuburan keramat dan makam umum.
Setelah sampai rumah tenaga ini telasa loyo. Temanku yang berasal dari luar kota  masih segar bugar. Tapi saya sendiri kecapekan hingga tubuh tidak mampu digerakkan. Hingga akhirnya tidur-tiduran di dalam ruangan benada-benda antik bersejarah sambil mendengarkan cerita temanku yang memang benar-benar sakti dan tidak takut saat berada di makam keramat. 

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat