Hambatan Rasulullah dalam Berdakwah
Sebelum Nabi Muhammad menyampaikan dakwah Islam, masyarakat Arab masih berada dalam kebodohan. Dalam bidang agama, umumnya masyarakat Arab waktu itu sudah menyimpang jauh dari ajaran agama tauhid, yang telah diajarkan oleh para rasul terdahulu, seperti Nabi Adam A.S.
Sebelum Nabi Muhammad menyampaikan dakwah Islam, masyarakat Arab masih berada dalam kebodohan. Dalam bidang agama, umumnya masyarakat Arab waktu itu sudah menyimpang jauh dari ajaran agama tauhid, yang telah diajarkan oleh para rasul terdahulu, seperti Nabi Adam A.S.
Mereka umumnya beragama watsani
atau agama penyembah berhala. Berhala-berhala yang mereka puja itu mereka
letakkan di Ka’bah. Di antara
berhala-berhala yang termahsyur bernama: Ma’abi, Hubai, Khuza’ah, Lata, Uzza
dan Manar. Selain itu ada pula sebagian masyarakat Arab Jahiliyah yang menyembah
malaikat dan bintang yang dilakukan kaum Sabi’in.
Kemudian Allah mengangkat Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul. Ditandai dengan turunnya Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu yang pertama kali yakni Al-Qur’an Surah Al-‘Alaq, 96: 1-5. Turunnya ayat Al-Qur’an pertama tersebut, dalam sejarah Islam dinamakan Nuzul Al-Qur’an.
Kemudian Allah mengangkat Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul. Ditandai dengan turunnya Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu yang pertama kali yakni Al-Qur’an Surah Al-‘Alaq, 96: 1-5. Turunnya ayat Al-Qur’an pertama tersebut, dalam sejarah Islam dinamakan Nuzul Al-Qur’an.
Kondisi
tersebut memicu Reaksi Kaum Kafir
Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah SAW. Kaum kafir Quraisy, terutama para bangsawannya
sangat keberatan dengan ajaran persamaan hak dan kedudukan antara semua orang.
Mereka mempertahankan tradisi hidup berkasta-kasta dalam masyarakat. Mereka
juga ingin mempertahankan perbudakan, sedangkan ajaran Rasulullah SAW (Islam)
melarangnya.
Kaum kafir Quraisy menolak dengan keras
ajaran Islam yang adanya kehidupan sesudah mati yakni hidup di alam kubur dan
alam akhirat, karena mereka merasa ngeri dengan siksa kubur dan azab neraka. Kaum
kafir Quraisy menolak ajaran Islam karena mereka merasa berat meninggalkan
agama dan tradisi hidup bermasyarakat warisan leluhur mereka. Dan, kaum kafir
Quraisy menentang keras dan berusaha menghentikan dakwah Rasulullah SAW karena
Islam melarang menyembah berhala.
Usaha-usaha kaum kafir Quraisy untuk
menolak dan menghentikan dakwah Rasulullah SAW bermacam-macam antara lain: Para
budak yang telah masuk Islam, seperti: Bilal, Amr bin Fuhairah, Ummu Ubais
an-Nahdiyah, dan anaknya al-Muammil dan Az-Zanirah, disiksa oleh para
pemiliknya (kaum kafir Quraisy) di luar batas perikemanusiaan.
Di Mekah, bangsa Quraisy dengan segala upaya berusaha melumpuhkan gerakan Muhammad SAW. Hal ini dibuktikan dengan pemboikotan terhadap Bani Hasyiim dan Bani Muthalib (keluarga besar Muhammad SAW.). beberapa pemboikotan tersebut antara lain : Memutuskan hubungan perkawinan, Memutuskan hubungan jual beli, Memutuskan hubungan ziarah-menziarahi dan Tidak ada tolong menolong.
Di Mekah, bangsa Quraisy dengan segala upaya berusaha melumpuhkan gerakan Muhammad SAW. Hal ini dibuktikan dengan pemboikotan terhadap Bani Hasyiim dan Bani Muthalib (keluarga besar Muhammad SAW.). beberapa pemboikotan tersebut antara lain : Memutuskan hubungan perkawinan, Memutuskan hubungan jual beli, Memutuskan hubungan ziarah-menziarahi dan Tidak ada tolong menolong.
Pemboikotan itu tertulis di atas selembar sahitah atau plakat yang
digantungkan di Kakbah dan tidak akan dicabut sebelum Muhammad SAW.
Menghentikan gerakannya. Selama tiga tahun lamanya Bani Hasyim dan Bani
Muthalib menderita kemiskinan akibat pemboikotan itu.
Banyak pengikut Rasulullah yang menyingkir ke luar kota Mekah untuk
mempertahankan hidup untuk menyelamatkan diriUjian bagi Rasulullah SAW.
Orang Quraisy
makin berani dan leluasa mengganggu dan menghalangi Rasulullah SAW. Mereka
berani melempar kotoran ke punggung Nabi, bahkan Beliau hampir meninggal karena
ada orang yang hendak mencekiknya. Nabi Muhammad SAW. Bahkan mereka pun
mengusir, menyoraki dan mengejar Rasulullah sambil di lempari dengan batu.
Kemudian mereka berencana melakukan pembunuhan
terhadap Nabi Muhammad yang hasil kesepakatannya
diputuskan oleh pemuka-pemuka Quraisy di Darun Nadwah. Mereka menyatakan bahwa
:
Mereka sangat khawatir jika Muhammad dan pengikutnya
telah berkuasa di Yatsrib. Pasti Muhammad akan menyerang kafilah-kafilah dagang
Quraisy yang pulang pergi ke Syam. Hal itu akan mengakibatkan kerugian bagi
perniagaan mereka.
Dengan berpindahnya Nabi saw dari Mekkah maka berakhirlah periode pertama
perjalanan dakwah beliau di kota Mekkah. Lebih kurang 13 tahun lamanya, Beliau
berjuang antara hidup dan mati menyerukan agama Islam di tengah masyarakat
Mekkah dengan jihad kesabaran, harta benda, jiwa dan raga.
Rencana-rencana tersebut diketaui oleh Nabi saw dan para pemuda Qurasy
terkacoh. Karena yang tidur adalah Ali bin Abi Thalib bukan Rsulullah SAW.
Rasulullah SAW sudah berangkat lebih awal dan sudah mengetahu kejahatan itu
sebelum para pemuda Quraisy datang. Mereka mengejar dan menjelajahi seluruh
kota untuk mencari Nabi saw tetapi hasilnya nihil. Kemudian Nabi bersama
pengikutnya melanjutkan perjalanannya menelusuri pantai laut merah
Membunuh Nabi saw sebelum beliau ikut pindah ke Yatsrib. Dengan cara setiap
suku Quraisy mengirimkan seorang pemuda tangguh sehingga apabila Rasulullah SAW
terbunuh, keluarganya tidak akan mampu membela diri di hadapan seluruh suku
Quraisy. Kemudian mengepung rumah Nabi SAW dan akan membunuhnya di
saat fajar, yakni ketika Rasulullah SAW akan melaksanakan sholat Subuh.
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat