Kamis, 20 September 2012

Pemilih di Jakarta Tak Terpengaruh Partai

Jokowi-Ahok unggul di berbagai survei quick count. Dia mengalahkan lawannya di pilgub DKI, Foke-Nara. Apa yang membuat Jokowi-Ahok unggul? Bukankah pasangan itu digempur isu SARA dan dikeroyok partai-partai besar? "Hampir dipastikan Jokowi menang. Dan ini menunjukkan budaya pemilihnya sangat rasional," kata pengamat politik Universitas Bakrie, Andika, saat berbincang, Kamis (19/9/2012). Andika menilai dari data diketahui 85 persen pemilih di Jakarta adalah Muslim. Dan pasangan Jokowi-Ahok digempur dengan berbagai isu SARA, tapi tetap menjadi juara di Jakarta. "Isu SARA yang dihembuskan tidak terlalu signifikan mendorong pemilih memilih hanya berdasar identitas agama," terangnya. Yang perlu dicatat penting, walau partai-partai koalisi ke Foke, namun jumlah tambahan suara Foke tidak sebesar suara partai-partai itu di putaran 1. "Ini artinya, dimensi partai kurang berpengaruh dalam menentukan pilihan pemilih. Dan ini menunjukkan bahwa berpindahnya partai bukan berarti berpindahnya suara pemilih bukan seperti uang atau materi yang bisa ditransfer oleh partai," terang peraih gelar master bidang politik dari Jepang ini. Pastinya, pemilih Jakarta memang beda. Mereka lebih kritis dan rasional. "Ini semua menunjukkan pemilih Jakarta cukup rasional, yang punya preferensinya sendiri tidak melulu dipengaruhi partai," tegasnya.husnu mufid

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat