Nabi Muhammad dan Penista Agama
Akhir-akhir ini Indonesia
dilanda demonstrasi besar-besaran. Karena dipicu oleh Ahok yang dianggap telah
menghina Alquran surat al-Maidah ayat 51. Ribuan umat Islam berbaju putih
mendatangi Bundaran Hotel Indonesia. Mereka tidak akan berhenti demonstrasi
sebelum tuntutannya dipenuhi.
Sebagai muslim,
tentu hal tersebut membuat kita jengkel dan marah. Kita marah bukan saja karena
mereka telah menghina Alquran, tetapi lebih dari itu. Karena kita tidak pernah
melakukan hal yang sama dengan menghina agama dan kepercayaan mereka. Sebab bagi
muslim berlaku ketentuan Quran: "Laa ikraha fi diin" (Tidak ada paksaan dalam
beragama) dan "Lakum diinukum walyadin" (Bagimu agama dan
kepercayaanmu), sehingga setiap muslim wajib menjunjung tinggi dan menghormati
kebebasan dan keberagaman dalam beragama.
Maka tidak bisa disalahkan jika kemudian karena penghinaan tersebut, memunculkan berbagai macam reaksi di seluruh Indonesia. Bahkan tidak sedikit yang melakukannya dengan reaksi berlebih, seperti melakukan demontrasi yang disertai dengan pengrusakan.
Maka tidak bisa disalahkan jika kemudian karena penghinaan tersebut, memunculkan berbagai macam reaksi di seluruh Indonesia. Bahkan tidak sedikit yang melakukannya dengan reaksi berlebih, seperti melakukan demontrasi yang disertai dengan pengrusakan.
Namun pernahkah
muslim mengecap buruk umat Kristiani? Tidak! Muslim tidak akan pernah menghina
umat dan ajaran agama mana pun di dunia ini. Jika ada segelintir orang yang
beragama Kristen, Yahudi, Hindu, Buddha, atau lainnya, melakukan kejahatan itu
adalah kejahatan pribadi, bukan kejahatan seluruh umatnya atau ajaran agamanya
mengajarkan demikian.
Kita boleh
jengkel dan marah terhadap berbagai penghinaan yang ditujukan kepada keyakinan
kita, tetapi kemarahan dan kejengkelan tersebut cukuplah berada dalam hati dan
pikiran kita, tanpa harus dilampiaskan dengan berbagai demonstrasi yang
merusak, yang justru akan memperburuk citra Islam itu sendiri.
Bahkan, jika hal
itu (demontrasi) dilakukan, tanpa kita sadari sebenarnya kita telah
dikonfrontasi dengan sesama muslim karena para demonstran dan mayoritas polisi
yang menghadangnya adalah sama-sama muslim.
Jika saja Rasulullah SAW masih hidup, tentu beliau hanya tersenyum dan mendoakan orang-orang yang telah menghina dirinya. Sejarah menceritakan bagaimana sikap Rasulullah SAW ketika dilempari batu di kota Tha'if, beliau hanya berdoa untuk kebaikan penduduk kota tersebut di masa datang dan menolak tawaran malaikat Jibril yang akan menghancurkan kota tersebut sebagai hukuman terhadap penduduknya yang telah melempari beliau.
Jika saja Rasulullah SAW masih hidup, tentu beliau hanya tersenyum dan mendoakan orang-orang yang telah menghina dirinya. Sejarah menceritakan bagaimana sikap Rasulullah SAW ketika dilempari batu di kota Tha'if, beliau hanya berdoa untuk kebaikan penduduk kota tersebut di masa datang dan menolak tawaran malaikat Jibril yang akan menghancurkan kota tersebut sebagai hukuman terhadap penduduknya yang telah melempari beliau.
Sejarah juga
mencatat bagaimana sikap Rasulullah SAW ketika saban hari dihina oleh seorang
pengemis buta, tetapi setiap hari itu pula Rasulullah SAW selalu menyuapinya
hingga beliau wafat. Atau bagaimana Rasulullah SAW menjadi orang yang datang
paling pertama untuk menjenguk seorang Yahudi yang tengah sakit, padahal si
Yahudi tersebut adalah orang yang paling membenci dan memusuhi beliau. Begitulah
sikap kita seharusnya terhadap para penghina Nabi SAW dan Islam, seperti sikap
yang ditunjukkan Nabi SAW terhadap orang-orang yang menghinanya. Kita harus
mendoakan mereka agar mereka dibukakan pintu hati dan pikirannya supaya bisa
berpikir jernih, logis, dan lugas tanpa ada prasangka dan kebencian.
Oleh karena itu,
kita sebagai umat Islam harus bersabar menghadapi para penghina. Kalau sudah
minta maaf, ya sudah kita maafkan. Karena Nabi Muhammad suka memaafkan para
penghina. Mengapa kita tidak memaafkan. Malahan melakukan demo dengan
menghabiskan dana cukup banyak.
Mungkin
kelihatannya aneh jika dikatakan bahwa dengan adanya berbagai penghinaan
terhadap Islam dan sikap Islamophobia
di dunia barat justru menguntungkan bagi Islam itu sendiri. Namun begitulah
kenyataannya.
"Wamakaru wamakarallah wallahu khairulmakirin" (QS, 3:54). Mereka merancang tipu daya dengan berbagai macam penghasutan, penghinaan, dan upaya untuk mendiskreditkan dan menyudutkan Islam. Namun ingatlah, sesungguhnya Allah sebaik-baik pemembalas tipu daya. Kita mungkin masih ingat dengan kejadian pemboman WTC (9/11/2001) oleh sekelompok terroris yang mengatasnamakan Islam. Dengan adanya kejadian tersebut agama Islam pun disalahkan dan penganutnya dicurigai dan dicap terroris. Namun anehnya, semakin dijelek-jelekkan semakin banyak warga Amerika dan Eropa yang memeluk agama Islam pascapengeboman WTC tersebut.
"Wamakaru wamakarallah wallahu khairulmakirin" (QS, 3:54). Mereka merancang tipu daya dengan berbagai macam penghasutan, penghinaan, dan upaya untuk mendiskreditkan dan menyudutkan Islam. Namun ingatlah, sesungguhnya Allah sebaik-baik pemembalas tipu daya. Kita mungkin masih ingat dengan kejadian pemboman WTC (9/11/2001) oleh sekelompok terroris yang mengatasnamakan Islam. Dengan adanya kejadian tersebut agama Islam pun disalahkan dan penganutnya dicurigai dan dicap terroris. Namun anehnya, semakin dijelek-jelekkan semakin banyak warga Amerika dan Eropa yang memeluk agama Islam pascapengeboman WTC tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat