Selasa, 11 Maret 2014

Jokowi



JOWO ATAU WOJO BUAT JOKOWI-PRABOWO


Salam PeRKaSa (Penuh Rasa Kasih Sayang). Pertama kali kami panjatkan rasa puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kasih Sayang di mana acara Peringatan Hari Kasih Sayang Nasional pada tanggal 27 Desember 2013 di Amphiteater Perpustakaan Bung Karno Blitar dapat berjalan dengan lancar, selamat dan sukses. Dan tentunya hal ini berkat dukungan dari berbagai pihak termasuk Pemerintahan Blitar Raya dan Seluruh Rakyat Indonesia juga publikasi dari Tabloid POSMO kesayangan kita ini. Tujuan dari Hari Kasih Sayang Nasional (HAKASANA) adalah untuk menyatukan semua elemen bangsa yang Bhinneka Tunggal Ika menuju Kejayaan Tanah Air Kita Indonesia Raya yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang asli bukan UUD hasil amandemen. Dan pasti tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pas malam Hari Kasih Sayang Nasional tersebut saya sebagai Ketua Panitia mendapatkan bisikan gaib dari Bung Karno, Jika Indonesia Raya mau jadi Mercusuar Dunia maka satukan Trah/Pengikut Bung Karno dan Pak Harto. Trah/Pengikut tersebut bisa JOWO atau WOJO. Beberapa hari saya memikirkan dan mengartikan makna tersebut. Dan baru pagi ini hari Anggoro Kasih atau Selasa Kliwon tgl 21 Januari 2014 pas hari wetonnya ibu saya Rr. Sri Sundari, saya mendapatkan jawaban makna dari JOWO atau WOJO tersebut.

Ternyata JOWO dan WOJO tersebut mengacu kepada Capres dan Cawapres 2014. Yang pertama Jowo bisa berarti singkatan dari Jokowi-Prabowo. Capresnya Jokowi dan Cawapresnya Prabowo. Jowo bukan berarti Suku Jowo tapi lebih mengacu kepada karakter yang maksudnya "MBENEH" atau "PEDULI". Saya yakin jika kedua tokoh tersebut yang mewakili Trah/Pengikut Bung Karno dan Pak Harto bisa bersatu maka harapan kita Indonesia Raya jadi Mercusuar Dunia pasti segera terwujud. Dan inilah pertanda bangkitnya Majapahit 2.

Atau pilihan yang kedua adalah Wojo yang bermakna Prabowo-Jokowi. Wojo dalam bahasa Jawa bisa berarti Gigi. Sudah saatnya kita sebagai bangsa besar unjuk gigi. Jangan jadi bangsa banci. Masak di kuyo-kuyo Malaysia kita diam saja. Apalagi dengan Amerika Serikat kita begitu tunduk dan tidak bisa berkutik. Saya yakin dengan ketegesan dan ketegasan Prabowo sebagai Presiden RI nantinya bisa menjadikan negara kita makmur dan jaya serta di hormati dan di segani oleh bangsa-bangsa lain di seluruh dunia. Saran saya buat Prabowo agar kuat lahir batin memimpin negeri ini kembalilah rujuk dengan Mbak Titik yang nota bene putri Pak Harto. Ini juga sesuai amanat Hari Kasih Sayang Nasional. Karena di Mbak Titik tersebut ada pulung penguat Prabowo. Atau bisa mengawini janda Sophan Sopyan yaitu Widyawati yang mewakili Trah/Pengikut Bung Karno. Wojo bisa berarti baja. Baja bisa berarti kuat atau PERKASA. Perkasa menghadapi situasi dan kondisi apapun.!

Demikian sumbang saran saya agar Tanah Air Kita Indonesia Raya menjadi Mercusuar Dunia lekas terwujud. Sekian. Terimakasih. Merdeka.....!!!!!



Blitar, Selasa Kliwon 21 Januari 2014

RADEN HARI SUNARYANTO
Jalan Raya Bung Hari No.11 Talun
BLITAR 66183 JAWA TIMUR
E-mail : bungharispi@yahoo.co.id

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat