Rabu, 19 Maret 2014

Silat Pagar Nusa





Menguak  Jati Diri Ikatan Pencak Silat NU Pagar Nusa (2)
Hadapi Lawan Cukup Bersedekap

Jauh sebelum dibentuknya Ikatan Pencak Silat Pagar Nusa, sudah dipikir dan didiskusikan secara matang, baik gerakan maupun tingkatan yang harus dicapai. Apalagi, apa yang dimiliki Pagar Nusa merupakan penggabungan dari berbagai ilmu langkah di tanah air ini.  Paling tidak ada empat aspek, bila mampu menguasainya maka kesempurnaan Pagar Nusa telah dikuasai. Apakah empat aspek itu? Dan butuh berapa lama untuk menguasainya?

Pagar Nusa tidak hanya tenaga dalam semata, tapi juga ada aspek seni, bela diri dan olahraga. Bila keempat aspek itu dikuasai, maka akan menjadi anggota Pagar Nusa yang sempurna, karena selama ini jarang yang menguasai itu. Untuk menguasainya memang tidak dibatasi waktu, dan tergantung kemampuan individu masing-masing. Bisa cepat, dan tidak sedikit pula yang lambat.
Untuk membedakan antar anggota  cukup sulit. Karena di Pagar Nusa tidak mengenal tingkatan, begitu juga sabuk tiap-tiap tingkatan. Yang jelas, bagi mereka yang memiliki tingkatan tinggi, bila menghadapi lawan cukup dengan bersedekap, dan lawan akan tersungkur.

Empat Aspek

Ada empat aspek di pagar Nusa yakni seni, maksudnya pencak silat ini lebih mengutamakan seni. Hal ini terlihat dari  keindahan gerakannya yang dimunculkan melalui jurus-jurus   yang diperagakan, bahkan saat bertarung di arena, kemenangan merupakan hal yang kedua, sementara yang diutamakan adalah keindahan gerak. “Hal ini berbeda dengan perguruan lain lebih mementingkan kemenangan dalam setiap pertarungan,” kata Pimpinan Pusat Ikatan Pencak Silat Pagar Nusa, Suhar Billah SH.
Sedangkan Pagar Nusa  yang mengandung aspek Beladiri,  bahwa mempertahankan diri  itu merupakan amanat  dari Allah swt. Karena  itu merupakan suatu kewajiban bagi para murid-murid untuk mempelajari ilmu beladiri. Guna  mempertahankan diri dari serangan lawan yang datangnya tak terduga. “Serangan yang datang dari lawan diatasi sesingkat mungkin, sehingga tidak sampai terjadi serangan yang cukup fatal yang mengakibatkan luka  parah dipihak lawan,” ujarnya.
Sementara aspek  olah raga,  dari ujung rambut  sampai ke ujung kaki mengandung  unsur kesehatan dan membentuk tubuh  sebaik mungkin. Maka dari itu anggota Ikatan Pencak Silat NU Pagar Nusa tampak sehat-sehat dan tubuhnya terlihat atletis sekali.
Keempat adalah aspek tenaga dalam. Disini  merupakan kesempurnaan dari seorang anggota Pagar Nusa. Selain memperoleh pengajaran  jurus-jurus silat, juga diberi pelajaran  ilmu tenaga dalam. Sehingga kedua ilmu itu dimiliki oleh anggota dan nantinya  untuk melindungi diri sendiri, keluarga, masyarakat.

Sembunyikan Ilmunya

Untuk meningkatkan ilmu tenaga dalam, masing-masing  melakukan  sesuai dengan  kondisi pribadi. Pengisian tenaga dalam ada 1000 cara . Ada yang diisikan  langsung lewat  Asmaul Husna, gemblengan, amalan-amalan pendekatan diri pada Allah, wirit, puasa. Dan  juga lewat benda-benda seperti haikal, kayu, cincin , sorban, tasbeh.
“Kalau  seorang telah menguasai empat aspek tersebut.berarti  telah sempurna ilmu yang dimiliki. Biasanya mereka memiliki ciri-ciri khas yang tidak dimiliki pendekar lain. Ilmunya disembunyikan yakni sepertinya tidak bisa apa-apa,” ujar Suhar Billah  yang menambahi kalau bertarung  tidak mengeluarkan  kekuatannya. Tanpa menggunakan gerakan-gerakan tangan maupun kaki, cukup dengan sendekap sambil melihat tingkah lawan yang mencoba melakukan penyerangan.
Sehingga muncul kasihan dan sayang pada lawan.  Karena tahu persis  bahayanya terhadap serangan yang  dilakukan. Maka dari itu sangat hati-hati sekali. Malahan cenderung menolong  orang yang sakit dari pada menyerang lawan.
Kalau misalnya ada atraksi yang memamerkan kekuatan, seperti  pada pembukaan Muktamar PKB  ke I di Stadion Tambaksari belum lama ini, itu sebenarnya  untuk siar saja bukan sombong-sombongan.
Untuk masuk di Pagar Nusa tidak terlalu formal dengan memakai sabuk-sabuk segala. Karena sabuk itu sebenarnya rangsangan bagi para siswa. Jadi kalau  masuk awal  boleh yang isian atau fisik. Jadi lihat kebutuhan. (habis)  husnu mufid
  



0 komentar:

Posting Komentar

silahkan komentar melalui emai
sialahkan saja melakukan demonstrasi, akan tetapi gunakanlah dengan cara-cara damai dan jangan sampai memacetkan jalan raya yang merugikan masyarakat